Beauty is Pain, Karya Tari Baphaang, Representasi dari Standar Kecantikan Wanita Suku Dayak

Dampaknya dimasa kini, pengaruh standar kecantikan membuat banyak wanita terluka secara mental dan perhalan-lahan menghancurkan jati dirinya.

Dalam karya seni Baphaang ini sangat kental representasi posisi wanita dayak yang memiliki standar kecantikan yang sudah lama diyakini. Sang Kreator memiliki kegelisahan tersendiri dengan adanya fenomena budaya tersebut.

Ia gelisah dengan konstruksi sosial yang selalu dibebankan pada wanita. Terbesit pertanyaan dalam diri kreator, “Sampai kapan wanita terus mengejar standar kecantikan?” Itulah yang menjadi kegelisahan sang kreator, Mega Cantik Putri Aditya, Dosen Universitas Tanjungpura Jaya-Pontianak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan