Bela Papa

Alvin pun pulang ke Indonesia. Tidak ditahan karena masa tahanannya habis. Tidak juga masuk penjara karena vonis hakim tidak mengharuskan langsung masuk penjara.

Alvin naik banding ke pengadilan tinggi.

Alvin pun mendirikan kantor hukum: LQ Law Firm. Setelah keluar penjara di kasus ”penculilan” anak itu, Alvin kuliah hukum. Lalu mendirikan kantor pengacara. Ia habis-habisan bekerja di jalur hukum. Polisi dia hantam tidak henti-hentinya. Demikian juga jaksa. Dan hakim. Sampai 185 jaksa mengadukan Alvin ke polisi.

Di pengadilan tinggi, kasus bandingnya disidangkan: ia tetap dihukum 4 tahun. Kali ini dengan tambahan putusan: harus langsung ditahan, meski ia melakukan kasasi ke Mahkamah Agung.

Maka ketika Alvin selesai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri terkait dengan 185 pengaduan itu, jaksa menangkapnya. Itu sesuai dengan perintah pengadilan tinggi. Hari sudah menjelang malam.

Malam itu, Kate ikut menjenguk ayahnyi di tempat tahanan Salemba. Dia membuat pernyataan pers. Membela sang ayah. Mengecam aparat hukum. Tapi ada kertas di tangannyi. Sesekali dia melihat kertas itu.

Kate akan membela ayahnyi habis-habisan. Lewat video. Seperti yang didoktrinkan sang ayah: perlawanan hukum bisa dilakukan lewat video yang diviralkan. Itulah senjata bagi orang yang tidak punya kekuasaan dan tidak punya uang.

Kate sudah membuat banyak video. Penampilannyi, percaya dirinyi, kelancaran bicaranyi sudah jauh berbeda dengan malam pertama ayahnyi ditahan itu.

Kate masih kelas 1 SMA. Dia dipaksa hukum untuk membela ayahnyi. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 6 November 2022: Lewat Tengah Malam

 

AnalisAsalAsalan

@AK Polisi India memang selalu telat, hingga sekarang. Yang datang duluan selalu berkata ke penjahat, “Jangan panggil aku anak kecil, Paman…” Hahahahaha.

 

hilman g

Burung ada di San Fransisco Sarang burungnya sedang terbang ke Washington. Kiamat memang sudah dekat, burung diem di tempat, malahan sarang burung yang terbang ke mana mana

 

Chei Samen

Harga Sebuah Pengorbanan. Perjuangan. Perpolitikan. Pemerintahan. Juga percintaan. Sang suami kepala negara. Sang isteri dikejariin (interview) reporter. Sang suami Putera Mahkota. Sang isteri dikejariin kamera. Sang isteri kepala kantor. Sang suami lagi nganggur. Sang isteri ketum partai, sang suami mendekam di bui – pengalamannya Anwar Ibrahim. Itulah namanyi risiko. Andai takut dilambung ombak jangan berumah ditepi pantai – pidatonya Bro Anwar! Sebagai pedoman, siapin pasangan kita dengan kawat berduri. Kelak si pembawa martul mikir 12 kali. Hammer akan tiba lewat medsos, kampenye, forum ect. Dan jangan dilupakan, jangan tidur ber-celana boxer. Anda akan di ceroboh! Oleh penceroboh! Salam sehat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan