“Kami mengunjungi keluarga dengan balita di Cibarani, Pandeglang, dengan didampingi kader kesehatan yang juga relawan KOPMAS. Kami memilih balita yang berdasarkan catatan kader memang memiliki berat badan yang kurang dan perkembangannya pun agak terlambat. Berdasarkan hasil wawancara dengan keluarga, anak-anak ini memang diberi kental manis sebagai minuman susu, sehari bisa 3-4 kali minum. Berat badan kurang, anak gampang sakit-sakitan dan mengalami masalah kulit seperti gatal-gatal dan koreng,” papar Yuli.
Lebih kanjut, Yuli menegaskan, bahwa ciri-ciri anak-anak yang mengkonsumsi kental manis tersebut relative sama dengan yang ditemui oleh relawan KOPMAS di daerah lain seperti Cirebon, Medan, Surabaya, bahkan di Jabodetabek.
“Kami adalah relawan yang bekerja langsung di masyarakat. Kami berada di tengah-tengah masyarakat, melihat dan berinteraksi langsung serta membandingkan hasil temuan dengan catatan kesehatan anak yang dipegang oleh kader kesehatan. Lebih lanjut dari temuan-temuan ini, kami berharap pihak terkait dapat menindak lanjutinya,” tegas Yuli. (*)