Salah Pilih Susu Bahayakan Kesehatan Anak

JabarEkspres.com, BANDUNG –  Nutrisi penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Kekurangan nutrisi di masa golden age-nya dapat menghambat tumbuh kembang anak.

Dokter umum dan praktisi kesehatan, Dr. Handrawan Nadesul menjelaskan, kebutuhan nutrisi anak pada setiap tahapan usianya.

“Bayi berusia 0 hingga 6 bulan wajib diberikan ASI eksklusif dan 6 hingga 24 bulan ditambah dengan makanan pendamping ASI, salah satunya susu,” jelas Nadesul.

Lebih lanjut Dr. Handrawan juga mengatakan, kebutuhan zat-zat gizi anak seperti protein dan kalsium memang dapat dipenuhi dari ikan, telur, tahu, tempe ataupun sumber protein nabati lainnya.

Namun, anak-anak tetap perlu diberi susu, karena pada susu terdapat zat-zat gizi yang tidak ditemukan dalam bahan makanan lain.

“Terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak yang lebih komplek di dalam susu. Tapi apabila anak diberi asupan tambahan berupa susu, orang tua harus cerdas dalam memilih susu untuk anak,” tambah dr Handrawan.

Dokter senior ini juga menyampaikan bahwa masyarakat harus dapat membedakan antara susu untuk konsumsi anak, orang dewasa, atau kental manis yang masih sering dianggap sebagai susu pengganti untuk anak padahal itu merupakan bahan pembuat makanan.

“Kental manis itu kan sudah dijelaskan bahwa bukan susu, karena kandungannya. Makanya, orang tua harus melihat terlebih dahulu komposisi susu untuk anaknya agar tepat dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi,” tegas dokter yang juga penulis buku.

Perhatian terhadap pemilihan susu untuk konsumsi anak ini bukan tak beralasan. Sebelumnya, Koalisi Peduli Kesehatan Masyarakat (KOPMAS) merilis hasil temuan lapangan sepanjang 2022.

Berdasarkan laporan relawan yang tersebar di sejumlah daerah tersebut menunjukkan, penggunaan produk kental manis sebagai minuman untuk anak di bawah usia 2 tahun masih marak.

Penyebabnya bukan hanya karena harganya yang lebih murah, namun juga karena ketidak tahuan masyarakat, bahkan kader posyandu pun tidak paham mengenai jenis susu yang boleh diberikan untuk anak.

Sekjen KOPMAS, Yuli Supriati dalam diskusi publik bersama BKKBN pada 18 Oktober kemarin mengungkapkan sejumlah fakta yang dikumpulkan relawan asal Pandeglang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan