Kepala BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio menyampaikan, terkait tanggap darurat ada beberapa warga yang terdampak bencana alam masih tinggal di pengungsian, seperti warga yang terdampak tanah longsor di Gang Barjo dan Gang Kepatihan, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah.
Namun setelah dua pekan dari awal tinggal di pengungsian, ke depan warga akan ditempatkan di hunian sementara agar bisa lebih aman dan nyaman.
“Maksimal dua minggu untuk di pengungsian, selanjutnya kita masukan ke huntara kita. Dari hasil asesmen dan pendataan disitu ada sekitar 53 kepala keluarga,” sebutnya.
Mengenai kebutuhan makanan, pakaian, obat-obatan dan perlengkapan lainya, Dinas Sosial Kota Bogor sudah melakukan pendistribusian ke setiap kecamatan yang kemudian disalurkan melalui kelurahan yang membutuhkan
“Bantuan dari dinsos sejak kemarin sudah kami sebar ke kecamatan. Karena keterbatasan tenaga di dinsos, jadi agar pihak kelurahan tidak terlalu jauh mengambilnya maka kami kirim ke kecamatan. Jadi saya meminta bantuannya agar camat menugaskan dan membantu memantau kebutuhan warga,” jelas KaDinsos Kota Bogor, Fahrudin.
Dia menerangkan, untuk paket sembako saat ini di Dinsos tersisa 200 paket sembako. Sementara itu paket bantuan yang melimpah adalah pakaian siap pakai, buku tulis dan pampers.
“Jadi nanti minta tolong pak camat, bu camat daerah mana yang butuhkan itu mohon informasi kepada kami, agar kami bisa mendistribusikan pakaian layak pakai dan buku tulis,” serunya.
Sedangkan untuk penanganan fisik saat ini Dinas PUPR Kota Bogor sedang melakukan upaya pendataan dan pengecekan ke berbagai lokasi.
Sementara itu untuk pemasangan tanggul atau rencana pembangunan TPT masih terus dilakukan pendataan dan pemeriksaan kondisi lebih lanjut.
“Terkait dengan pasca darurat bencana Disperumkim akan melaksanakan pemasangan tanggul karung berisi tanah di delapan titik lokasi pasca bencana. Sementara itu untuk di wilayah panaragan kita masih melakukan pengecekan apakah mungkin dipasang bronjong atau langsung TPT,” urai Kepala Disperumkim Kota Bogor, Juniarti Estiningsih.*(YUD)