JabarEkspres.com, BANDUNG – Kegiatan Pasar Murah yang berlangsung pada 19 September – 10 Oktober 2022, sebagai bantalan sosial dampak kenaikan harga BBM, dinilai sukses oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Berdasarkan catatan, hingga hari ke-9, angka penjualan pasar murah mencapai Rp932 juta. Angka tersebut diperkirakan mencapai Rp1 miliar di akhir penyelenggaraannya.
Melihat hal tersebut, Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa mengungkapkan, berencana menggelar kembali kegiatan itu.
“Perpanjang pasar murah, kalau masyarakat banyak yang meminta sering-sering dilakukan pasar murah,” ungkap Meiwan kepada Jabar Ekspres, Sabtu (15/10).
Dia menjelaskan, sementara ini pihaknya tengah melakukan evaluasi terlebih dahulu. Termasuk berkoordinasi dengan para supplyer, mengkonfirmasi kesanggupan mereka.
Kendati demikian, Meiwan mengaku, sebetulnya Pemkot Bandung telah memiliki program serupa, guna menunjang kebutuhan masyarakat terdampak kenaikan harga BBM.
“Dari Disdagin (Kota Bandung) setelah pasar murah pun, nanti ada bazzar murah. Semua ritel itu masuk, ada. Barang-barang pun mungkin lebih bervariasi,” jelasnya.
Dia menegaskan, kegiatan tersebut direncanakan bakal tergelar bulan depan. Tepatnya, sekira bulan November akhir, berlangsung pada dua lokasi.
“Harga tetap di bawah pasar. Dalam rangka hari besar keagamaan nasional, menjelang natal dan tahun baru. Lokasi belum ditentukan. Sebetulnya juga program rutin,” pungkasnya.*** (zar)