JAKARTA – Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal insiden robohnya tembok MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Abu Janda turut berduka cita dengan adanya korban dari insiden banjir besar yang menyebabkan robohnya tembok MTsN 19 Jakarta, pada Kamis, 6 Oktober 2022 kemarin.
Kemudian Abu Janda meminta siswa MTsN 19 Jakarta agar dapat memaafkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sedang sibuk mengurus urusan Capres 2024.
“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.. maafkan gubernur kalian ya adek-adek beliau sedang sibuk ngurusin pilpres 2024,” tulis Abu Janda di dalam postingan Instagram-nya pada Kamis, 6 Oktober 2022.
Setelahnya Abu Janda mengucapkan harapannya agar kelak pengganti Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta bisa bekerja lebih baik, terlebih dalam urusan keselamatan.
Menurutnya, saat ini Anies Baswedan hanya mementingkan syahwat politiknya saja tanpa memikirkan tugasnya sebagai seorang gubernur.
“Semoga pengganti beliau nanti lebih memikirkan keselamatan kalian daripada syahwat politik.. aamiin.” tutup Abu Janda.
Pada unggahan sebelumnya, Abu Janda juga sempat memperlihatkan video dari detik-detik robohnya tembok MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan berjalan di genangan banjir.
Dalam kolom caption, Abu Janda meminta ‘maaf’ karena dengan adanya insiden tersebut agenda Capres 2024 Anies Baswedan menjadi ‘terganggu’.
“Mohon maaf mengganggu kesibukan nyapres nya pak @aniesbaswedan saat bapak sedang sibuk konsolidasi dengan parpol untuk pilpres 2024,” sindirnya.
“Anak-anak di MTSn 19 Jakarta Selatan, Pondok Labu (warga bapak) sedang kebanjiran. infonya banjir parah sampai dinding gedung ada yang roboh & ada jatuh korban sekali lagi maaf jika mengganggu urusan capres nya, terima kasih,” tambah Abu Janda.
Sebelumnya, Pramubakti MTsN 19 Pondok Labu, Sri Yatini (49) memberikan kesaksiannya saat detik-detik tragedi nahas sebelum tembok roboh terjadi.
Awalnya Sri Yatini mengaku sempat berdiri di sudut sekolah untuk melihat sekaligus mengawasi anak-anak yang sedang bermain hujan.
Tidak ada kecurigaan yang dipikirkan oleh Sri Yatini , karena satu minggu sebelumnya sekolah ternyata juga tergenang banjir dan tidak ada hal buruk terjadi.
“Di sudut sekolah saya berdiri, supaya mantau anak-anak agar tidak berenang. Sebab, satu minggu sebelumnya sekolah kami juga banjir dan sekarang lagi dan memakan korban,” kata Sri Yatini kepada wartawan pada Kamis, 6 Oktober 2022.