Bubble Alfonso

Bubble Alfonso
0 Komentar

 

Mito Sumito Hardjo

Banyuwangi, Jember, hingga Lumajang bagian selatan, mayoritas penduduknya pendatang dari Solo dan Jogya. Mereka sudah turun temurun di sana bermula dari bekerja di perkebunan kopi dan coklat. Sampai sekarang di wilayah tersebut masih terasa kejawatengahannya karena bahasa sehari-hari penduduknya masih menggunakan dialek Solo-Jogya medok.

Jimmy Marta

Detailer sulit ketemu dokter itu sy nemu langsung. Kebenaran saat itu lg konsul di dokter spesialis. Si abang necis ini spt nyuri2 di kesempitan waktu. Antara satu pasien ke pasien berikutnya. Pas dg pasien, dokter bicara. Transisi nya dokter diam, detailer yg prospek..

Johan

Sesungguhnya dia tidak pernah benar-benar bangkrut. Otaknya masih ada, itulah modal utamanya. Ada sementara orang yang sejak lahir sudah bangkrut, otaknya ada, tapi kurang berfungsi untuk menunjang kesuksesan. Ini kenyataan. Bukan salah siapa-siapa. Kehidupan ini tentang saling mengisi, antara ada dan tiada, antara tinggi dan rendah, antara panjang dan pendek, antara kaya dan miskin, antara atasan dan bawahan, antara pria dan wanita, antara baik dan jahat, antara gondrong dan botak, dan seterusnya. Dalam Wuxia universe, orang semacam Pak Wayan ini tentu bukan masuk dalam golongan Boe Beng Siauw Tjoet (無名小卒) prajurit tak bernama. Sekedar figuran. Terkena sekali tebasan pedang langsung menemui ajalnya. Pak Wayan sudah pasti dari golongan Eng Hiong (英雄). Pendekar tangguh. Kalah dalam satu pertempuran, dia menyepi ke gunung, menyempurnakan ilmu yang dirasa masih kurang. Kemudian turun gunung kembali beraksi, malang melintang menaklukkan lawan, sambil mendidik para calon pendekar masa depan. Tahniah Pak Wayan.

Alon Masz Eh

Baca Juga:Mie Sedaap Varian ini Ditarik Dari Peredaran Karena Mengandung Pestisida, Awas Hati-hatiHukum Transaksi Prostitusi Online dari Sudut Pandang Islami

Jago yg sering memenangkan pertarungan adalah jago yg sering diadu… Proses jatuh bangun yang begitu cepat pulih, hebat, luar biasa. Jadi inget si mbah… Kalo cucunya jatuh, lecet, berdarah, nangis… Pasti bilang. Sudah gpp, berenti nangis, gpp mau pinter itu. Kalo cucunya kejepit pintu, kejedot pintu, bengkak, nangis.. Pasti bilang. Sudah gpp, berenti nangis, gpp mau pinter itu. Kalo cucunya demam panas, batuk pilek, semua sedih khawatir… Pasti bilang. Sudah gpp, mau pinter itu. Dan saat sang cucu pulang sekolah, habis dimarahi gurunya karena ujiannya dapat nilai jelek, masih sambil nangis.. Teringat akan kata2 “mau pinter”, sang cucu sengaja lari sampe jatuh, trus kejedot pintu, meringis kesakitan sampe demam berharap pinter dan nilai ujiannya besok bagus… Kata si mbah, geblek awakmu le, ga pinter ngono iku! Yang benar yang mana sih mbah???

0 Komentar