BANDUNG – Sebanyak 55 ribu vaksin rabies gratis telah disediakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) dalam program Jabar Kick Out Rabies 2022,
Sekretaris Dinas (Sekdis) DKPP Jabar Drh. Indriantari mengatakan, bahwa pihaknya akan memberikan vaksin tersebut secara gratis kepada masyarakat khususnya pemilik hewan peliharaan seperti Anjing, kucing, hingga musang.
“Kita akan distribusikan ke kabupaten dan kota dan gratis untuk rabies (vaksin) ini karena kita punya puskeswan di Kabupaten kota. Jadi untuk rabies gratis di puskeswan,” katanya saat ditemui di Cihampelas Walk (Ciwalk), Kota Bandung, Rabu (28/9).
Untuk mendapatkan vaksin gratis dalam program Jabar Kick Out Rabies 2022 tersebut, Indriantari menjelaskan pemilik hewan hanya cukup mendaftarkan ke puskeswan.
“Seperti Di Cimahi, justru mereka datang, door to door, karena memang kita ngejar target supaya capaian vaksinasi (rabies) bisa sampai 70 persen dari populasi HPR (Hewan Penular Rabies) yang ada,” ungkapnya
Hingga saat ini, ia mengaku capaian pemberian vaksinasi rabies di Jawa barat telah menyentuh diangka sekitar 68 persen.
“Karena itu vaksinasi setahun sekali (diberikan). Dan yang pastinya karena HPR ini banyak yang tidak tercatat seperti ada kucing yang di liarkan, anjing yang dilepas di kebun, ada monyet, musang, dan sebagainya. Tapi yang tercatat sekarang hampir 68 sampai 70 persen,” imbuhnya
Sementara Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kabid keswan dan kesmavet) DKPP jabar, Drh Supriyanto menambahkan adanya program terbaru bahwa pihaknya ingin memberikan informasi kepada masyarakat terkait penyakit rabies ini.
“Karena rabies ini masih ada di sekitar kita. Tapi meski begitu penyakit ini yang 100 persen dapat menyebabkan kematian bisa dicegah dengan cara vaksinasi,” ucapnya di tempat yang sama.
Selain dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi, Supriyanto juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi populasi hewan rabies di Jawa barat.
“Paling tidak kita bisa mengkontrol. Sehingga dengan cara ini mudah-mudahan kita bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya rabies, sehingga mereka bisa menjadi pemilik hewan yang bertanggungjawab,” pungkasnya