BOGOR – Di akhir masa jabatannya Wali Kota Bogor Bima Arya ingin kebut tuntaskan janji kompanye dan program prioritas Kota Bogor. Salah satunya dengan mengebut pengembangan pusat bisnis hingga pembangunan pusat kota baru.
Untuk itu di masa-masa injury time ini, kata dia, pihaknya berambisi ingin membangun kawasan yang ada di Kota Bogor agar terus berkembang maju.
Menurutnya, saat ini perkembangan kemajuan di pusat Kota Bogor begitu pesat, bahkan pasca pandemi ini recovery pemulihan ekonomi di Kota Bogor berada di di atas kota-kota lain di Indonesia.
Ketika unit usaha di sektor jasa di beberapa kota gulung tikar, di Kota Bogor malah tumbuh berbagai bisnis jasa baru dibidang restoran, kafe, toko dan sebagainya.
Dia menilai, hal itu terjadi lantaran Kota Bogor memiliki proxybility dengan Jakarta.
“Ada rencana memindahkan balai kota ke Bogor Timur. Tentu kita akan membangun pusat kota di sana. Ada pengembangan kawasan bisnis Kedung Halang dan sebagainya, sekarang kita juga bangun jalur pedestrian bertahap di Pandu raya,” ungkapnya dikutip Senin, 26 September 2022.
“Kemudian kita lihat di Ahmad Yani ini potensi untuk kuliner, mulai dari Jambu Dua sampai Air Mancur luar bisa sebelah kiri itu,” imbuhnya.
Dia membeberkan, ke depan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun akan kembali membangun pedestrian.
Meski sempat beberapa kali menerima kritikan, namun pembangunan pedestrian ini memiliki banyak manfaat bagi pengembangan kota.
“Ini adalah untuk membuat stimulan pembangunan ekonomi di zona-zona itu. Di Pandu Raya, di Ahmad Yani dan jalan-jalan lain,” jelasnya.
Pembangunan itu, sambung Bima Arya, dilakukan untuk mengantisipasi pemindahan Ibu Kota Jakarta, karena menurutnya jika ibu kota berpindah maka Kota Bogor harus memiliki daya tarik yang lebih.
“Kota Bogor akan terdampak pemindahan ibu kota. Bimtek, workshop, seminar akan lebih berkurang. Makanya kita harus lebih seksi lagi untuk destinasi wisata, perdagangan dan sebagainya. Makanya itulah keuntungan, makanya kita betul-betul mendorong itu,” tandasnya.*(YUD)