Produksi Kakao Bali Tembus Pasar Negara-negara Eropa

JAKARTAPerkebunan Rakyat  yang menanam Kakao di Bali memiliki potesi ekonomi besar untuk di kembangkan.

Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, Perkebunan Kakao di Bali merupakan provinsi yang memiliki branding kuat.

Selain memiliki potensi di sektor wisata, Bali juga ternyata mampu menhasilkan komoditas Kakao terbaik.

‘’Potensi ini akan terus kita dorong sehingga produk Kakao Bali memiliki kualitas terbaik untuk pangsa ekspor,’’ kata Andi dalam keterangannya, Rabu, (21/9).

Dia menuturkan,  perkebunan rakyat Kakao di Bali akan terus didorong dengan dilakukan pembinaan untuk menghasilkan produk turunan Kakao dengan kemasan terbaik.

‘’Ini untuk meningkatkan ekspor mendukung program Gratieks,’’ ujarnya.

Ketua Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya I Ketut Wiadayana, mengapresiasi peran pemerintah salah satunya Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan.

‘’Sangat banyak, selalu men-support kita, salah satunya melalui pelatihan, sarana prasarana penunjang untuk proses di onfarm, benih yang bersertifikat,’’ tutur Semaya.

Selain itu, pemerintah juga memberikan sarana prasarana penunjang fermentasi dan alat/mesin yang bermanfaat untuk pengolahan cokelat.

Berkat ketekunan dan komitmen bersama antara kelompok tani dan koperasi, kini mendulang sukses berkat kakao.

“Kini Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya dampingan dari Kalimajari Bali telah rutin melakukan ekspor setiap tahun ke Perancis, Belanda, Amerika Serikat, Jepang, Swiss, Belgia sebanyak 0,5-15,5 ton/ tahun,” ujarnya.

Ia menceritakan kisah suksesnya, Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya telah berdiri sejak 8 Mei 2006.

Jumlah anggota sertifikasi sebanyak 609 orang. Produk turunan yang baru dihasilkan berupa Nibs kakao yang dijual ke lokal PT Bali, kakao kul-kul sebanyak 1 ton/bulan dan Bali Varenyam sebanyak 100 kg/bulan.

Kedepan tidak hanya Nibs saja, kami mengupayakan produksi dan ekspor produk olahan cokelat yang bernilai tambah lebih tinggi.

Pekebun kakao yang tergabung dalam koperasi dapat memperoleh keuntungan yang cukup signifikan, salah satu dampak positifnya harga penjualan Nibs dapat lebih mahal dan stabil.

Koperasi pun continue mendampingi petani, memberikan saran advokasi serta melalui pendampingan dari koperasi dapat merubah mindset pekebun agar lebih memperhatikan proses hulu hingga ke hilir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan