EVMF
Ada hal yang menarik dari Raja baru Inggris (Raja Charles III), ketika masih sebagai Pangeran, memiliki nama Kerajaan dengan Gelar resminya yang sangat panjaaaaannnnggg : “His Royal Highness Prince Charles Philip Arthur George, Prince of Wales, KG, KT, GCB, OM, AK, QSO, PC, ADC, Earl of Chester, Duke of Cornwall, Duke of Rothesay, Earl of Carrick, Baron of Renfrew, Lord of the Isles and Prince and Great Steward of Scotland.” Hal menarik lainnya, ketika Pangeran Charles berdebat dengan Pangeran Philip (ayahnya), Pangeran Charles sempat melontarkan kata-kata “Remember who you are speaking to: a future King.” (mungkin Pangeran Philip tepok jidat tuh… haha).
Budi Utomo
Ko Liang, nah itu dia, perilakunya! Wkwkwk. Sampai kini misalnya tak ada orang Jerman yang nekat menamai anaknya Hitler! Wkwkwk. Ya karena perilakunya. Nama Charles dalam sejarah monarki Inggris adalah nama yang mengingatkan pada kenangan buruk perang saudara. Konteksnya kerajaan/monarki Inggris lho ya. Jangan melebar kemana-mana. Wkwkwk
EVMF
éh… Oom Budi Utomo, sehat selalu Oom. Sama sekali tidak ada kaitannya antara nama dengan dampak buruk !! Dampak buruk hanya terjadi karena perilaku orangnya. Nama “Budi Utomo” misalnya : ada Prof. dr. Budi Utomo, MPH., Ph.D (Universitas Indonesia) ; ada banyak juga mahasiswa yang bernama Budi Utomo yang menjadi “mahasiswa abadi” (susaaaaahhh amaaaaattt lulusnya).
Rihlatul Ulfa
Kadang sesuatu yg besar. Itu di dapat dari orang yg tidak mengharapkan apapun. Kadang dari keisengan bisa berubah menjadi teknologi yg istimewa. Jika Tuhan dan Alam sudah bekerja begitulah hasilnya 🙂
doni wj
God Save The Queen.. Sungguh Akhir yang baik dari seorang tokoh yang baik. Secara manusiawi karakter beliau tergambar dalam serial drama The Crown, yang mengisahkan haru biru perjalanan keluarga kerajaan Inggris di masa kekuasaan Ratu Elizabeth II. Tergambar bagaimana ketegaran, kesabaran, ketegasan, kecerdasan, sekaligus kelembutan hati beliau. Bagaimana mensikapi mbelingnya Pangeran Philip di awal pernikahan. Absurdnya polah Edward VIII bertahun-tahun paska lengser keprabon. Bagaimana menghadapi pengampu Downing Street 10th, Churchill, Atlee, Eden hingga era terkini. Mensiasati perkembangan isu dunia yang dipicu kunjungan Kennedy. Mengatasi pesona Jackie O (yang masih Kennedy), Ratu sosialita dunia pada masanya. Hingga kisah percintaan Putri Margareth, adiknya. Skandal yang bukan jepit dari pakdhe, suami, adik, anak, menantu, hingga cucunya.. Amboi. Begitulah sosok priyagung (selevel di atas priyayi atau ningrat, apalagi priyantun atau rakyat jelata). Bagai Biksu Tong di tengah keriuhan karakter murid-muridnya. “Dari dulu begitulah cinta, deritanya tiada akhir..” Cu Pat Kay