BANDUNG – Keterbatasan fisik yang dimiliki bukanlah suatu penghalang dalam meraih cita-cita. Hal ini dibuktikan oleh anak-anak penyandang disabilitas yang tergabung dalam Lembaga Pendidikan Artherapy Center Widyatama, Bandung, Jawa Barat, dengan menyelesaikan tugas akhir yang digelar pada 7 September 2022.
Artherapy Center Widyatama Bandung, merupakan lembaga yang dikhususkan untuk penyandang disabilitas.
Direktur Artherapy Center Widyatama, Dadi Firmansyah mengatakan, Tercatat ada delapan anak disabilitas jurusan desain grafis dan lima anak jurusan seni musik yang mengikuti sidang akhir tahun akademik 2022.
“Alhamdulillah kami diberi kemudahan dalam mengemban amanah dan mendidik anak-anak kami hingga pada tahap pembuktian di akhir masa belajarnya. Kami duduk bersama untuk mengapresiasi hasil akhir karya peserta didik kami dalam pelaksanaan Sidang Jurusan Desain Grafis dan Seni Musik Tahun Akademik 2021/2022,” ucapnya.
Menurut Dadi, dengan rasa bangga dia mewakili lembaga, pihaknya selalu ingin menyampaikan kepada khalayak bahwa setiap tahunnya anak-anak itu berkembang dan memiliki inovasi-inovasi dalam kekaryaannya. Untuk itu setiap penyelenggaraan kegiatan secara akademik dan non akademik lembaganya mengupayakan yang terbaik hingga terpublikasi serta terdokumentasi baik di internal maupun eksternal.
“Dengan tujuan sebagai salah satu upaya dalam mengedukasi dan memudahkan masyarakat, komunitas, pelaku industri dan pemerintah mudah merespon dan mengapresiasi karya anak-anak,” tambah Dadi.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, Dalam sidang akhir tahun ini, pihaknya juga mendapat respon baik dari Bandung Creative HUB, yang memberikan ruang kepada peserta didik dalam mempresentasikan sidangnya di ruang auditorium.Jadwal pelaksanaan sidang sendiri terbagi dalam 2 kegiatan, yakni sidang jurusan desain grafis dan dilanjut sidang jurusan seni musik.
“Bentuk pelaksanaan sidang kedua jurusan tersebut ialah melakukan presentasi. Jurusan desain grafis para peserta didik yang berjumlah delapan orang melakukan perancangan tugas akhir dengan membuat buku ilustrasi anak yang berkolaborasi dengan Konekin Indonesia melalui Project Bisa dan Superkids,” jelasnya.
Sementara pengujian, kata Dadi, dilakukan oleh para praktisi di bidangnya yaitu Maman Sulaeman selaku ilustrator profesional dan Sarah Ismullah selaku praktisi, penulis dan perancang buku anak yang juga tenaga pengajar di ITB. Tidak kalah menarik, pada jurusan seni musik dilakukan presentasi karya hasil ciptaan peserta didik dengan meluncurkan single yang berjudul Ayah dan Bunda.