Paparkan Data Pengidap HIV/AIDS, Dinkes Jabar Akan Lakukan Pemeriksaan pada Populasi Kunci

BANDUNG – Dinas kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjelaskan bahwa kasus HIV/AIDS khususnya di Kota Bandung sebetulnya tidak mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Kabid Pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi memaparkan, untuk kasus HIV/AIDS yang selama ini beredar adalah berdasarkan hasil survei selama 30 tahun kebelakang.

“Jadi sampai saat ini di Jabar secara kumulatif memang 55.069 ODHA (orang dengan HIV/AIDS), ODHA yang hidup sekarang 46.007 orang, mulai pengobatan sebanyak 30.620, yang masih berlangsung pengobatan 22.481. jadi saya kira ini tidak ada peningkatan yang signifikan,” jelas Ryan saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung Jum’at (2/9).

Ryan juga menjelaskan, untuk ODHA yang berada di Kota Bandung dan saat ini masih menjalankan pengobatan hanya berjumlah 11 orang. Bahkan ke 11 orang tersebut masih berstatus sebagai mahasiswa.

“Jadi untuk masyarakat sekitar yang akan masuk ke Bandung jangan cemas dan ragu bahwa sebetulnya tidak ada peningkatan kasus yang sangat signifikan,” ujarnya.

Maka, agar dapat menekan penyebaran kasus tersebut, ia mengungkapkan bahwa Dinkes Jabar akan melakukan pemeriksaan kepada populasi kunci.

“Kami tetap melakukan skrining di populasi kunci seperti wanita penjaja seks, laki seks laki, waria, dan pengasuh juga. Kami kembangkan di populasi yang rentan lainnya seperti ibu hamil dan pasien TB termasuk warga binaan pemasyarakatan baik layanan statis maupun mobile,” ungkapnya.

Selain itu, Ryan menuturkan, pemetaan kepada populasi kunci ini akan dilakukan. Langkah tersebut diambil agar mendapatkan ekstimasi yang sebenarnya

“Jadi sekarang akan kita lebarkan karena kita tahu kalau sudah HIV, ini kemungkinan seluruh penyakit akan masuk. Nah makannya kita cari populasi-populasi yang mungkin di-sekrining HIV ini bisa lebih tinggi,” katanya.

Dan yang terakhir ada pendistribusian logistik, baik kondom (alat kontrasepsi) ataupun yang lainnya ke seluruh dinas kabupaten kota lalu selanjutnya di distribusikan ke puskesmas,” pungkas Ryan.

(San)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan