Polisi Sebut Laka Lantas di Kota Bandung Minim Akibat Teknologi

JabarEkspres.com, BANDUNG – Kepolisian Resor Besar (Polrestabes) Bandung mengaku bahwa kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang sering terjadi di Kota Bandung rata-rata diakibatkan oleh human errors atau kelalaian dari masyarakat.

Sehingga, untuk kecelakaan yang diakibatkan oleh teknologi seperti tidak berfungsinya penerang jalan umum (PJU) Kepala Unit Penegak Hukum (Kanit Gakkum) Polrestabes Bandung, Iput Arif Saepul Haris mengaku hal tersebut terbilang sangat minim terjadi.

“Selama ini di kita (Polrestabes Bandung) tidak pernah menangani peristiwa kejadian laka lantas yang diakibatkan tidak berfungsinya penerangan jalan umum (PJU), baik akibat jalan rusak, itu sangat jarang sekali,” katanya saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Kamis, 1 September 2022.

Arif menjelaskan, faktor kecelakaan yang diakibatkan oleh human errors ini rata-rata masyarakat masih abai terhadap keselamatan saat berkendara di jalan raya.

Ia mengatakan, dari periode Januari – Juni 2022 kemarin tercatat kasus kecelakaan yang diakibatkan oleh kelalaian masyarakat telah mencapai enam puluh persen.

“Tapi untuk jumlah angkanya itu harus dilihat dulu, tapi itu kebanyakan diakibatkan oleh terpengaruhnya alkohol, kendaraan ngebut, hingga menerobos lampu merah,” ucapnya

Sehingga, dari kejadian kecelakaan lalu lintas, dia mengatakan bahwa masih sering terjadi dibeberapa ruas jalan seperti di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, Surapati, PH Mustofa, AH Nasution, Ibrahim Adjie, dan Ahmad Yani.

“Itu kebanyakan R2 (roda 2), bahkan BB Kita (barang bukti) juga sudah tidak tertampung lagi untuk penyimpanan laka lantas R2,” ujarnya

Maka dari itu, agar dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas di Kota Bandung, ia mengimbau kepada masyarakat khususnya penguna jalan untuk tetap memperhatikan keselamatan saat berkendara.

“Karena hampir setiap hari atau setiap malam baik itu dari turjawali ataupun yang lainnnya kita selalu melakukan patroli dan pengawasan apalagi untuk lakalantas kita dibagi 3 zona dan itu selalu siaga 24 jam,” pungkasnya.*** (San)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan