JABAREKSPRES.COM – Sebuah unggahan di kanal Youtube Quotient TV menjadi viral karena mengungkap keterlibatan oknum polisi dalam praktek perjudiaan. Seseorang yang mengaku bandar judi online bongkar alur setoran judi ke konsorsium 303 melalui seorang oknum Polisi bernama Jerry Siagian.
Unggahan tersebut, hingga senin (29/8) pagi dilihat oleh Jabarekspres sudah ditonton 579 ribu kali. dan mendapatkan 11 ribu suka, dan 3,3 ribu komentar.
Video yang berisi wawancara bersama seseorang yang mengaku bandar judi online tersebut, membongkar aliran dana setoran ke pejaba-pejabat kepolisian.
Dalam seminggu, bandar judi online tersbeut mengaku menyetor Rp250 juta ke Konsorsium 303 melalui AKBP Jery Siagian.
AKBP Jerry Siagian adalah satu dari sejumlah polisi yang dicopot dari jabatannya terkait kasus pembunuhan Brigadir Joshua.
Sosok bernama lengkap Jerry Raymond Siagian itu sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirkrimum) Polda Metro Jaya.
Pengakuan bandar judi online per minggu setor Rp250 juta ke Konsorsium 303 itu diungkap dalam video yang tayang di kanal Youtube QUOTIENT TV, pada 26 Agustus 2022.
Awalnya, pria yang disamarkan identitasnya itu menceritakan perjalanan karir Jerry Siagian.
“Ini tangan kanannya Nico Afinta (Kapolda Jatim), Dirkrimum Polda Metro waktu itu,” bebernya, sebagaimana dikutip PojokSatu.id.
Selanjutnya, Jerry ikut sespim.
“Di sespim itu juga setor juga sama mereka-mereka,” sambungnya.
Setelah sespim, Jerry sempat berdinas di Bareskrim, jadi anak buah Ferdy Sambo yang saat itu menjabat sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri.
“Di situ dia semakin dekat dengan Ferdy Sambo. Karena, dia basic-nya sebagai koordinator penampung terima setoran wajib untuk judi darat dengan judi online ke Jerry Siagian semua,” bebernya.
Selanjutnya, Jerry menjabat sebagai Kanit 2 Jatanras Polda Metro Jaya dengan Nico Afinta sebagai atasannya.
“Itu judi-judi semua harus setor melalui dia. Kalau tidak salah itu Rp40 juta per minggu,” ujarnya.
Pria itu juga mengungkap adanya setoran untuk Polsek dan Polres.
“Itu masing-masing ada lah. Kalau Polres Rp25 juta per minggu. Dulu, ya, waktu ramai di Jakarta. Kasat, Rp10 juta, lah,” jawabnya.