“Itu kan data yang kami kumpulkan mulai dari tahun 1991 sampai Desember 2021,” kata Ira saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/8/2022).
Ira menjelaskan, data yang saat ini beredar sedikit berbeda dengan catatan pihak Dinkes Kota Bandung. Dia mengungkapkan, menurut data yang tercatat dan terlaporkan, jumlah warga Kota Bandung yang terjangkit HIV bukan 5.943, melainkan 5.843 kasus.
“Memang betul presentase mahasiswa (yang terjangkit HIV/AIDS) 6,97 persen. Jadi kalau dihitung berarti kan 407,” ujar Ira.
“407 (mahasiswa di Kota Bandung yang mengidap HIV) itu adalah data yang kami kumpulkan selama 30 tahun, mulai dari tahun 1991 sampai 2021,” tegasnya.
Ira menuturkan, data terkait jumlah kasus HIV/AIDS bersifat kumulatif, sebab pengidapnya akan terus tercatat hingga meninggal dunia.
“Kalau Covid, kita yang terdiagnosis kan 10-14 hari kemudian sembuh sudah tidak dicatat lagi,” ucap Ira. “Kalau untuk kasus HIV/AIDS, sekali terdiagnosis terus terdiagnosis sampai pasien meninggal, karena kalau HIV tidak bisa dibilang sembuh seperti Covid tapi tetap bisa ter-manage dengan baik,” jelasnya.
“Obatnya ada makanya bisa ter-manage dengan baik. Cuma angkanya tidak bisa keluar kecuali hingga pengidapnya meninggal dunia, makanya angkanya kumulatif. Begitu, saya mau meluruskan,” lanjutnya.
5. Yogyakarta
Yogyakarta yang memiliki julukan sebagai Kota Pelajar juga tak luput dari penularan HIV yang terus bertambah setiap tahunnya.
Dikutip dari tribunjogja, Pengelola Program Sekretariat KPA DIY, Laurentina Ana Yulistianti, Selasa (30/11/2021).
Berdasarkan hasil surveilans Komisi Penanggulangan Aids (KPA) dan Dinkses DIY, faktor risiko tertinggi penularan masih didominasi karena heteroseksual atau aktivitas seksual sesama jenis dengan berganti pasangan.
Sejak periode 1993 sampai dengan 2021, tercatat penyebab risiko penularan HIV/AIDS di DIY akibat aktivitas seksual sesama jenis itu mencapai 3.152 kasus.
Risiko penularan tertinggi selanjutnya muncul dari aktivitas seksual yang menyimpang atau homoseksual mencapai 1.030 kasus.
Dan resiko penularan selanjutnya bersumber dari penggunaan jarum suntik narkotika mencapai 287 kasus, serta 937 kasus lainnya belum diketahui penularannya.
“Dari Laporan Data Dinas Kesehatan DIY, Angka Kasus Komulatif dari Tahun 1993 sampai dengan Juni 2021 total sebanyak 5765 Kasus HIV dan 1869 di antaranya masuk fase AIDS,” kata Pengelola Program Sekretariat KPA DIY, Laurentina Ana Yulistianti, Selasa (30/11/2021).