Kasus HIV/AIDS di Bandung Makin Banyak, Menularnya Lewat Apa?

Jabarekspres.com – Baru-baru ini isu mahasiswa dan ibu rumah tangga di Kota Bandung positif HIV/AIDS semakin membuat warga Bandung dan netizen resah.

Hal tersebut tercatat dalam data Komisi Penanggulangan AIDS di Kota Bandung hingga Desember 2021 menuliskan ada sebanyak 12.358 warga terinfeksi HIV/AIDS dan sebanyak 5.943 merupakan penduduk Kota Bandung.

Mahasiswa menjadi penyumbang terbanyak kasus positif HIV sebanyak 6,97 persen atau 414 mahasiswa.

“Paling banyak itu usia 20-29 tahun, persentasenya 44,84 persen, usia produktif banget,” kata Ketua Sekretariat KPA Kota Bandung Sis Silvia Dewi via sambungan telepon, dikutip dari detikJabar, Selasa (23/8).

HIV sendiri merupakan virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi serta menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh pun akan semakin lemah. Akibatnya, pengidap kerap diserang oleh penyakit lain.

Virus ini dapat berkembang melalui tiga tahap atau fase, yaitu infeksi akut atau tahapan seseorang saat pertama kali tertular virus, gejala latensi klinis atau virus yang berkembang biak di dalam tubuh dan mulai melemahkan sistem kekebalan, serta infeksi lanjut atau AIDS (Acquired immunodeficiency syndrome) yang berpotensi mengancam nyawa.

Jika dikutip dari laman resmi WHO, HIV/AIDS dapat menular lewat cairan tubuh orang yang terinfeksi, seperti:

  1. Darah
  2. ASI (air susu ibu)
  3. Air mani
  4. Cairan vagina

HIV juga dapat ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan dan persalinan. Perlu diingat, seseorang tidak bisa terinfeksi melalui kontak biasa, seperti berciuman, berpelukan, berjabat tangan, berbagi benda pribadi, hingga makanan atau air.

Lalu bagaimana dengan Toilet Umum?

Mengingat penularannya melalui cairan tubuh yang masuk langsung ke aliran darah, sehingga duduk di toilet bukanlah jalur penularan HIV.

Virus tersebut tidak bertahan lama di udara atau permukaan yang keras. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC AS), HIV hampir 100 persen tidak aktif dalam waktu beberapa jam setelah berada di luar tubuh.

HIV baru bisa menular dari toilet jika dudukan pada toilet tersebut bersentuhan dengan luka terbuka atau selaput lendir sehingga virus pada toilet bisa masuk ke cairan tubuh. Selaput lendir ada pada alat kelamin, rektum, dan mulut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan