“Tiap tahun ada 600 – 700 kasus baru di Sulsel dan sudah masuk ke semua populasi,” kata Koordinator Pengelola Program di Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Sulsel, Andi Akbar Halim.
Tak hanya dari kalangan orang dewasa atau kalangan tertentu saja, pengidap HIV/AIDS juga ada yang dari kalangan anak-anak.
“Di Makassar sejauh ini tercatat 62 orang anak yang sementara terapi ARV (anti retroviral), artinya mereka sudah positif HIV,” katanya.
3. Surabaya
Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta tak lepas dari pertambahan drastis kasus positif HIV.
Dikutip dari beritajatim.com, pada Kamis (18/8/2022), Kepala Dinkes Provinsi Jatim dr Erwin Astha Triyono menyebut bahwa ditemukan 4.461 orang di Kota Surabaya yang merupakan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
“Jumlah terbanyak pada Kota Surabaya yaitu 4.461, diikuti Kota Malang sejumlah 1586, dan Banyuwangi sejumlah 1.238. Kabupaten Sampang memiliki sebaran ODHA terendah sebanyak 33 ODHA,” urai Erwin.
Ia menyebut, Pemprov Jatim sendiri terus melakukan upaya pencegahan dan pengendalian HIV. Di antaranya adalah melakukan penemuan sedini mungkin dengan cara mengadakan mobile clinic pada populasi kunci, tes HIV pada calon pengantin dan juga ibu hamil.
4. Bandung
Kasus bertambahnya jumlah pengiap HIV di Kota Bandung tengah menjadi sorotan publik setelah 6,97 persen atau 414 orang yang pengidapnya masih berstatus mahasiswa.
Dikutip dari laman Kompas (23/8/2022), Kasus positif HIV di Kota Bandung tertinggi se-Jawa Barat dengan jumlah 410 kasus dari total 3.744 kasus.
Hal itu berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada Januari hingga Juni 2022. Sementara tertinggi kedua didapat Kabupaten Bogor dengan 365 kasus, Kota Bekasi 365 kasus, Kabupaten Indramayu 352 kasus dan kabupaten Bekasi 217 kasus.
Ketua Tim Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Yudi Koharudin menjelaskan, data tersebut diperoleh dari aplikasi Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) hingga Juni 2022.
Menurut Yudi, mayoritas pengidap HIV/AIDS di Jawa Barat adalah usia produktif dari 29 hingga 45 tahun sebanyak 69,2 persen atau 2.614 orang dan usia 20 hingga 24 tahun sebesar 18,4 persen dari total 3.744 kasus.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani, mengatakan bahwa jumlah tersebut merupakan data akumulasi selama 30 tahun.