MUI Tak Mau Berikan Sertifikat Halal pada Mie Gacoan, Ternyata Ini Penyebabnya

JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menanggapi perihal enggan memberikan sertifikat halal kepada produk mie Gacoan. Salah satu alasanya karena Mie Gacoan menamai beberapa menu mie dengan nama setan.

Jika merujuk di laman LPPOM MUI, syarat dalam sistem jaminan halal (SJH) yang telah ditetapkan oleh MUI, yakni nama produk tidak boleh mengandung sesuatu nama yang bertentangan dengan akidah umat Islam.

“Misalnya, nama-nama yang mengandung kekufuran kebatilan dan kemaksiatan. Contoh: cokelat valentine, biskuit natal, mie gong ci fa cai,” tulis penjelasan di laman LPPOM MUI.

Sementara itu, Mie Gacoan menggunakan nama-nama bernuansa mistis untuk menunya seperti mie iblis, mie setan, es genderuwo, es tuyul, es sundel bolong dan es pocong.

Tanggapan Pihak Mie Gacoan

Juru Bicara PT Pesta Pora Abadi yang menaungi bisnis Mie Gacoan, Daryl Gumilar, angkat bicara terkait kontroversi nama-nama menu Mie Gacoan.

Daryl Gumilar menjelaskan bahwa pihaknya tak ada niat buruk dalam memberikan nama produk karena menurutnya, nama Gacoan lebih mengarah pada makna kata ‘jagoan’ sebagaimana yang diuraikan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring.

“Merek ‘Mie Gacoan’ telah tumbuh menjadi market leader, utamanya di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kepulauan Bali, dan sedang dalam jalur kuat untuk berekspansi menjadi merek terbesar nomor satu secara nasional. Di sinilah makna kata gacoan itu menjadi sangat relevan untuk disandingkan sebagai makna ‘jagoan’, dan bukan berarti ‘taruhan’,” kata Daryl dalam penjelasan tertulis, Selasa (23/8).

Dia juga menjelaskan bahwa konsep utama yang diusung Mie Gacoan adalah bersantap modern dengan harga terjangkau. Orientasi utamanya adalah kepuasan konsumen dengan mengedepankan inovasi.

“Rasanya tak mungkin menjadikan tempat kami sebagai ruang untuk melakukan taruhan. Justru kami ingin menghadirkan tempat bersantap mie bagi pelajar dan mahasiswa agar tetap produktif sekaligus eksis,” imbuhnya.

Adapun bentuk dukungan agar pelajar dan mahasiswa tetap produktif itu ditandai dengan sejumlah fasilitas seperti WiFi, colokan listrik, hingga playlist musik terkini.

Daryl pun meminta maaf atas timbulnya kegelisahan terkait proses sertifikasi halal yang masih dijalani.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan