Jabarekspres.com – Melihat fenomena kucing yang ditembak mati di Seskon TNI Kota Bandung merupakan perilaku yang sangat berlebihan kepada binatang.
Mengutip dari detik.com Pelaku penambakan kucing itu akibat kesal karena terganggu dengan tingkah kucing yang mengambil makanan.
“Kebetulan pelakunya tidak mau berbagi, emosi. Dia tembak dan tak hanya kucing yang menganggu. Jadi dia jalan keliling di wilayah sesko lalu menembak kucing lainnya.” Ujar MR
Melihat fenomena tersebut lantas kondisi ini bisa dijelaskan dengan fakta bahwa manusia memang bisa lebih kejam dari Binatang.
Hal ini bisa di jelaskan secara dengan logika sederhana “bahwa binatang itu ga bisa disalahkan terhadap apa yang mereka perbuat”
Baca Juga: Viral Video Penembakan 6 Kucing di Sesko TNI Martanegara, Ridwan Kamil Buka Suara
Salahkah para binatang yang terpaksa harus “mencuri” makanan disaat mereka tak menemukannya di alam liar? Binatang hanya punya hasrat sederhana: hidup dan mempertahankan diri. Mereka tak perlu mengumpulkan stok makanan yang disimpan untuk kelangsungan hidup mereka sehari-hari, karena Tuhan tentu saja telah mencukupi seluruh rezeki yang mereka butuhkan.
Salahkah jika kita berbagi makanan dengan mahkluk hidup lainnya? Binatang harusnya ga pernah kelaparan. Mereka memang ditakdirkan hanya memiliki insting. Tidak seperti kita manusia yang memiliki akal. Seharusnya akal kita lah yang membuat kehidupan dengan mahkluk lain seimbang.
Kucing adalah binatang yang tidak memiliki akal, saya punya kucing liar dirumah dan ada banyak kucing yang memang suka bertingkah mencuri dan mengambil makanan. Tapi saya suka menyadari ternyata itu adalah akibat ulah saya sendiri yang tidak pernah memberi makan kucing-kucing itu. Saya selalu memberi makan kucing-kucing ini dirumah tapi tidak teratur. Mungkin itu yang mengakibatkan mereka mencuri.
Tapi disisi lain, bukan salah kucing ketika mencuri makanan kita. Tapi, mengapa kita sulit sekali untuk berbagi sama mahkluk lain? Soalnya, ada 1 kucing dirumah saya yang ia tidak mencuri dan selalu menunggu di depan pintu rumah untuk diberikan makanan. Dari situ saya belajar bahwa mereka hanya menunggu jatah makanannya. Bukan mencuri.
