Geger Pencabulan Belasan Santriwati di Ponpes Katapang Bandung, DP3AKB Minta Masyarakat Lebih Terbuka

BANDUNG – Kasus pencabulan di lingkungan pendidikan kembali terjadi di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) yang berlokasi di Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Bahkan kasus pencabulan diduga dilakukan oleh mantan suami dari pemilik ponpes tersebut, menimpa korbannya hingga 12 orang atau santriwati.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) UPTD PPA Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Anjar mengaku telah mendapatkan laporan dari kasus tersebut.

Namun ia mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian terhadap kasus pencabulan yang menimpa belasan santriwati.

“Kami sudah koordinasikan dengan kabupaten (Bandung), tapi untuk kasus itu kami dari dinas masih menunggu konfirmasi lebih lanjut karena pihak kepolisian masih melakukan pendalaman,” kata Anjar saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Kamis (18/8).

Sehingga untuk melakukan pendampingan kepada korban khususnya dari kasus pelecehan seksual atau pencabulan, Anjar mengungkapkan bahwa DP3AKB kini telah memiliki tim psikolog.

“Tim psikolog kami nanti akan melakukan pendampingan kepada korban dari kasus-kasus seperti itu (pencabulan), dan mereka akan melakukan pendampingan terkait dengan trauma healing-nya,” sambungnya.

Maka agar kasus tersebut tidak semakin meluas, Anjar mengimbau kepada masyarakat terutama yang menjadi korban untuk dapat melaporkan langsung dan lebih terbuka jika mendapat tindakan asusila.

“Jadi jangan ditutup-tutupi, terutama kepada yang menjadi korban, jangan anggap bahwa kasus ini adalah aib. Jadi saya berharap masyarakat atau korban untuk lebih terbuka jika mendapatkan kasus baik pelecehan, kekerasan maupun yang lainnya,” pungkasnya.

(San)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan