JABAREKSRPES.COM – Menginginkan barang atau benda milik orang lain untuk dimiliki dengan cara mencuri tentu saja bukan hal baik. Apalagi hanya sebagai pemuas kesenangan. Hal tersebut menjadi salah satu ciri dan penyebab seseorang mengidap kleptomania.
Perbuatan mencuri sudah diedukasi sejak dini bahwa hal tersebut merupakan kriminal. Dan apabila dilakukan, tentu akan membuat pelakunya berada dalam masalah.
Namun ternyata mencuri, juga bisa jadi merupakan ganguan mental yang disebut kleptomania. Hal ini mengacu pada gangguan kontrol impuls di mana susah menahan dorongan untuk mencuri. Seperti yang sedang viral terjadi pada seorang ibu yang ketahuan mencuri coklat di alfamart.
Biasanya, penderitanya akan memilih barang-barang yang umumnya tidak dibutuhkan, dan barang-barang tersebut juga cenderung memiliki nilai yang kecil. Hal ini terlihat dari sisi ekonomi si Ibu yang tampak mencri bukan untuk kebutuhan.
Meskipun ini adalah kondisi yang jarang terjadi, penyakit kleptomania menyebabkan tekanan emosional pada penderitanya dan orang disekitarnya.
Gangguan ini disertai dengan masalah pengendalian diri dalam perilaku dan emosi.
Ketika memiliki masalah pengendalian impuls, maka tidak bisa menahan godaan untuk melakukan hal-hal yang berbahaya atau berlebihan kepada diri sendiri atau orang lain.
Selain itu, kondisi tersebut memaksa untuk menjalani kehidupan rahasia yang memalukan karena merasa takut untuk mencari bantuan medis.
Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Webmd.
1. Sistem opioid otak
Kecanduan mencuri atau kleptomania lebih merupakan kondisi psikologis daripada keinginan untuk mendapatkan keuntungan finansial atau materi.
Barang-barang yang dicuri memiliki nilai yang kecil, dan bisa dengan mudah membelinya jika memutuskan untuk membayarnya.
Ini kontras dengan pencurian kriminal, di mana mencuri barang karena harganya sangat mahal atau karena kebutuhan.
Ketika sistem opioid otak tidak seimbang, dan mengembangkan dorongan kuat untuk mencuri, disertai dengan kecemasan, gairah, dan ketegangan.
2. Campuran emosi
Setelah mencuri, akan mendapatkan rasa senang dan lega. Terkadang, mungkin merasa bersalah atau menyesal setelah tindakan tersebut, tetapi masih tidak bisa mengendalikan keinginan tersebut.
Ketika menderita kleptomania, akan cenderung mencuri saat sendirian, dan kebiasaan itu spontan. Sebaliknya, pencurian kriminal direncanakan dengan baik dan mungkin melibatkan orang lain.