JAKARTA – Pernyataan Irjen Ferdy Sambo berubah lagi soal lokasi dugaan pelecehan seksual istrinya oleh Brigadir J.
Sebelumnya, disampaikan pelecehan seksual dilaporkan terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, kini di Magelang.
Pernyataan Ferdy Sambo yang berubah ini diketahui dari hasil pemeriksaan perdana Ferdy Sambo yang dilakukan Mabes Polri atau Timsus pada Kamis (11/8).
Mabes Polri mengungkap hasil pemeriksaan terhadap Irjen Ferdy Sambo (FS) yang sudah ditetapkan tersangka pembunuhan Brigadir J alias Nopriansyah Yoshua Hutabarat.
Ferdy Sambo mengaku marah saat mendengar laporan dari istrinya Putri Candrawathi yang mendapat perlakuan yang melukai harkat martabat keluarga Ferdy Sambo.
Kejadian dugaan pelecehan seksual itu, menurut polisi, terjadi di Magelang.
Irjen Ferdy Sambo diperiksa intensif Timsus atau Bareskrim di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Mantan Kadiv Propam itu diperiksa maraton mulai pukul 11.00 WIB hingga sekirtar pukul 18.00 WIB, Kamis, (11/8) kemarin.
“Jadi, di dalam keterangan tersangka FS, ia menjadi marah dan emosi setelah dapat laporan dari istrinya PC yang telah mengalami tindakan melukai harkat dan martabat keluarga,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis, (11/8).
Tindakan melukai harkat dan martabat keluarga itu, beber Andi Rian, dilakukan Brigadir J saat di Magelang, Jawa Tengah.
Sayangnya, Andi Rian tak mengungkap detailnya, apa yang dimaksud dengan tindakan melukai harkat dan martabat itu mengarah pada perbuatan asusila atau tidak.
Diungkapkan Andi, berdasarkan pengakuan Ferdy Sambo, dia kemudian memanggil Bripka RR (Ricky Rizal) dan Bharada E (Eliezer) untuk mengeksekusi Brigadir J.
“Yang terjdi di Magelang, dilakukan almarhum J. Oleh karena itu tersangka FS melakukan pembunuhan terhadap almarhum,” ujarnya.
Keterangan terbaru dari Polri ini berbeda dengan keterangan awal Kapolres Metro Jaksel nonaktif Kombes Budhi saat konferensi pers kasus ini pada Senin 11 Juli 2022.
Saat itu Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan Brigadir J tewas karena terlibat baku tembak dengan Bharada E karena istri Ferdy Sambo dilecehkan di rumah dinas yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
