Sukacita di Sulanjana, Bobotoh Menari di Atas Tuntutan yang Terpenuhi

“Penuhi tuntutan kami, tak ada tawar menawar lagi. Rene, out!” teriak seorang orator dari atas mobil komando Bobotoh Persib Bandung. Seruan terakhir, ‘Rene, out!’ pun bergema seusai ribuan massa ikut berteriak.

Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.

 

Ribuan Bobotoh menggeruduk kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Graha Persib di Jalan Sulanjana No. 17, Tamansari, Kota Bandung, pada Rabu (10/8) siang.

Massa yang membludak itu merupakan buntut dari hasil butut yang diraih Persib Bandung dalam tiga pertandingan terakhir di Liga 1 2022/2023.

Bobotoh mana yang tak geram melihat Maung Bandung remuk? Bagaimana tidak, performa Pangeran Biru tak sedikit pun menunjukan kemampuan bersaing dalam merengkuh gelar juara. Jauh dari harapan!

 

Kompetisi baru berjalan. Memang. Namun, ngetem di jurang klasemen bagi tim sekelas Persib itu memalukan.

“Penuhi tuntutan kami. Tak ada tawar-menawar lagi. Rene, out!” teriak seorang orator dari atas mobil komando Bobotoh Persib Bandung. Seruan terakhir itu ‘Rene, out!’ pun meraung seusai ribuan massa ikut berteriak.

Bergerak dari arah Saparua, sekira pukul 13.00 WIB, ribuan Bobotoh itu mengepung Graha Persib. Lokasi yang menjadi titik unjuk rasa, Jalan Sulanjana No.17  lantas dipadati massa aksi.

“Apabila (pelatih) tidak diganti, kami takkan menonton (pertandingan Persib),” sambung sang orator.

Bobotoh tiba dengan membawa dua tuntutan: Satu, menuntut agar Robert Rene Alberts dipecat; dua, menuntut manajemen (Persib) untuk memperbaiki sistem pembelian tiket.

Bobotoh berencana bakal bergeming dari lokasi sebelum tuntutan tersebut dipenuhi.

“Tidak akan bubar. Moal (tidak akan). Tak apa bila harus sampai malam juga,” serunya yang disaut oleh ribuan Bobotoh lainnya: “Moal (tidak akan)”.

Terik yang menyengat tiap kepala, tidak mengendurkan mereka untuk meluapkan emosi. Sesekali suar (flare) dinyalakan, sementara itu asap mulai mengepul ke udara.

Kepulan asap pun seakan-akan turut mengepung mereka – manajemen Persib –  di tengah kepungan Bobotoh.  Namun saat itu, Komisaris PT PBB, Umuh Muchtar belum sampai di lokasi.

Seruan menuntut supaya Rene bisa segera didepak terus digaungkan. Chants atau yel-yel terus dinyanyikan. Nyanyian apa saja, bahkan lagu anak. “Menanam Jagung”, misalnya. Akan tetapi, liriknya diubah:

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan