Pengembangan RSJMM Buat Warga Menteng Terancam Kehilangan Tempat Tinggal

KOTA BOGOR – Ratusan warga di Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor terancam kehilangan tempat tinggalnya imbas dari pengembangan Agrowisata dalam mendukung layanan rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi (RSJMM).

Ratusan rumah tersebut rencananya akan dihancurkan tanpa ada ganti rugi sedikit pun dari pihak RSJMM Kota Bogor, dengan dalih lahan seluas 5,5 hektare itu merupakan aset negara milik Kementerian Kesehatan.

Salah saty warga Kompleks Marzoeki Mahdi, RT 002, RW 001, bernama Buman, bercerita jika dia tinggal di kawasan tersebut sejak 1995, di mana saat itu dirinya masih bertugas sebagai karyawan di RSJMM Kota Bogor di bawah naungan Kementerian Kesehatan.

Kedatangan Buman ke Kompleks Marzoeki Mahdi pada 1995 lantaran dia ditugaskan oleh atasannya saat itu untuk menjaga aset negara berupa lahan seluas 5,5 hektare agar tidak diserobot oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Lantaran kala itu Buman tidak mendapatkan gaji saat diberi tugas menjaga aset lahan, Buman dipersilahkan oleh atasannya untuk memanfaatkan lahan tersebut sebagai ganti upah gaji.

“Dari situlah saya mulai merintis, membangun rumah, tempat pemancingan, bercocok tanam dan lain-lain, sambil menjaga aset ini. Jadi, walaupun saat itu saya tidak digaji tetapi saya diperbolehkan memanfaatkan lahan ini sebagai ganti upahnya,” katanya kepada JPNN, dikutip Kamis (4/8).

Singkat cerita, pada 2020 Buman diundang pihak RSJMM Kota Bogor untuk menyosialisasikan pengamanan aset Kementerian Kesehatan dengan pemagaran.

Namun sayang, pemagaran dilakukan dengan tebang pilih. Atas kejadian itu Buman merasa kecewa, lantaran pengamanan aset yang semula digaungkan terkesan penuh dengan kepentingan semata, bahkan sejumlah karyawan aktif, pensiunan RSJMM Kota Bogor yang sudah bekerja cukup lama di sana mendapatkan intimidasi dari pihak manajemen.

Tidak hanya itu, RSJMM Kota Bogor juga sengaja menutup akses jalan keluar masuk warga secara tebang pilih sambil membuka akses jalan untuk orang-orang tertentu.

“Kami sadar kami berada di atas aset negara, tetapi kalau mau melakukan pengamanan aset lakukanlah dengan adil jangan pilih kasih. Itu Kompleks Balitro berada di atas lahan Kemenkes juga kenapa dibiarkan begitu saja,” ujar Buman.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan