Jaenal mengaku, para siswa pun tampak antusias menyambut kurikulum tersebut. Begitupula tenaga pengajar, guru diberikan kebebasan memilih model, metode, dan prinsip di lapangan. Sesuai dengan keperluan pelajar.
“Anak-anak pun menjadi lebih terlatih, karena guru diberi kebebasan,” ucapnya. “Makanya, bukan sekadar mengajar, kini para siswa mulai mengimplementasikan pelajarannya. Praktik,” pungkasnya.*** (zar)