BANDUNG – Setelah masa pandemi yang berlangsung kurang lebih dua tahun lamanya, Universitas Langlangbuana (Unla) kembali menggelar wisuda secara luring.
Wisuda Gelombang II Tahun akademik 2021/2022 ini menghasilkan sebanyak 467 wisudawan dari Program Sarjana dan Magister, bertempat di Wisma Buana, Sabtu, 23 Juli 2022.
Pada kesempatan Wisuda Unla Gelombang 2 tahun Akademik 2021/2022 diberikan penghargaan kepada para lulusan dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) tertinggi dari setiap Fakultas.
Abdul Rohman (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Manajemen) dengan IPK 3,99 Yudisium Dengan Pujian, Tasya Agti Sabilla (Fakultas Hukum, Prodi Ilmu Hukum) IPK 3,93 Yudisium Dengan Pujian, Septi Wulandari (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Prodi Ilmu Pemerintahan) IPK 3,86 Yudisium Dengan Pujian, Novia Nur Komalia (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Ekonomi) IPK 3,88 Yudisium Dengan Pujian, Ryan Abdillah Adi Putra (Fakultas Teknik, Prodi Teknik Industri) IPK 3,74 Yudisium Dengan Pujian, dan Pratama Maulidyawanto (Pascasarjana, Magister Ilmu Hukum) IPK 3,95 Yudisium Dengan Pujian.
Tema wisuda kali ini “Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia Untuk Meraih Keunggulan Dan Meningkatkan Daya Saing Universitas Langlangbuana”.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unla Dr. H. R. AR. Harry Anwar, Drs., S.H.,M.H., menyampaikan menjadi tantangan kedepan bagi Unla dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi di Indonesia untuk menuju World Class University. Perubahan perilaku dalam pemanfaatan teknologi juga disinggung sangat penting, pembentukan karakter lulusan, dan mendukung kebijakan MBKM (merdeka belajar kampus merdeka).
Kepada para lulusan rektor berharap dapat berkontribusi dan berkiprah secara maksimal dibidangnya masing-masing, menjaga nama baik almamater serta membangun jejaring alumni yang kuat.
Terkait hal peningkatan kualitas SDM, Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar dan Banten Dr. M. Samsuri, S.Pd.,M.T. yang turut hadir menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan agar siap menghadapi persaingan ketat di Industri 4.0, atau Society 5.0 yang berbasiskan digitalisasi yang tentunya memerlukan kualitas SDM yang mumpuni.
Samsuri juga menyampaikan bahwa perguruan tinggi harus taat azas dan tata kelola, intensif meningkatkan kompetensi dosennya, dan membangun budaya mutu dengan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal.