Tim Khusus Temukan Campur Tangan Kelompok Lain di Kasus Penembakan Brigadir J

JAKARTA – Banyak keterangan yang berdar terkait kasus penembakan terhadap Brigadir J alias Brigadir Yoshua di kediaman kadiv propam Polri Ferdy Sambo yang berubah setelah satgas menjalankan tugasnya.

Seperti temuan tim bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu yang telah menyatakan ada perbedaan jumlah amunisi, setelah melakukan pendalaman melalui olah TKP.

Dari sebelumnya 12 kali tembakan, ternyata hanya ditemukan sepuluh proyektil dalam kasus penembakan tersebut.

Tim khusus tersebut juga menemukan campur tangan kelompok lain dalam berakibat pada rusaknya sejumlah bukti. Termasuk closed circuit television (CCTV) di kediaman dan CCTV di pos keamanan perumahan.

Informasi yang diterima Jawa Pos, sejauh ini olah TKP lanjutan sudah dilakukan sebanyak dua kali. Pertama pada Selasa (12/7) malam hingga Rabu (13/7) dini hari. Kedua, dilanjutkan pada Rabu (13/7) pagi.

Dalam olah TKP lanjutan pertama, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, yang merupakan anggota tim gabungan bentukan Polri, turut datang ke rumah singgah Irjen Pol Sambo di komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Saat itu Agus ditemani Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.

Secara resmi Polri belum mengungkap hasil olah TKP itu. Namun, salah seorang perwira polisi menyebutkan ada temuan yang relatif baru dalam kasus penembakan ini. Selain jumlah proyektil, satgas juga menemukan perbedaan jumlah luka di tubuh Brigpol Yoshua.

Menurut sumber tersebut, ada tujuh bekas luka tembakan masuk ke badan dan enam luka keluaran proyektil. Satu tembakan diduga masih bersarang di dalam tubuh brigadir asal Jambi tersebut.

’’Itu yang membuat jumlah bekas luka keluaran lebih banyak dari luka masukan,” jelasnya.

Untuk luka-luka di wajah, khususnya mata kanan dan jari tangan yang terluka hampir terputus dipastikan merupakan luka akibat ricochet atau pantulan pecahan peluru.

“Misalnya proyektil peluru yang mengenai bahu kemudian pecah. Pecahan proyektil itu yang mengenai area mata,” tuturnya. Karena luka itu membekas terlihat seperti garis, maka memunculkan spekulasi adanya sayatan.

Temuan itu tentu berbeda dengan yang diungkapkan secara resmi oleh Polri pada Senin (11/7) lalu. Di awal, Polri menyatakan Bharada E melepaskan empat tembakan. Terkait itu, sumber Jawa Pos menjelaskan hal itulah yang masih terus didalami. ”Ini masih sementara,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan