NTT – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, adanya isu perbaikan lingkungan global sebetulnya memiliki potensi ekonomi jika dilaksanakan secara benar.
Menurutnya, pembangunan dengan menerapkan green ekonomi memiliki peluang untuk membuka lapangan pekerjaan baru.
“Isu-isu lingkungan seperti polusi karbon, degradasi laut dan tanah, hingga sampah plastik mendorong urgensi penerapan pendekatan ekonomi yang berkelanjutan” ujar Airlangga Hartarto dalam sambutannya secara virtual pada Side Event Pertemuan Sherpa ke-2 Presidensi G20 Indonesia, yang dilaksanakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (13/07).
Pada acara seminar tersebut, dibahas mengenai tiga pendekatan ekonomi berkelanjutan, yaitu ekonomi biru, hijau, dan sirkular.
Para peserta seminar mendiskusikan mengenai pendekatan dengan konsep ekonomi biru, hijau, dan sirkular.
‘’Pendekatan ini menggabungkan potensi pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan dan inklusi manusia untuk menuai manfaat dalam konsep yang lebih holistic,’’ ujar Airlangga Hartarto.
Sementara itu, Direktur Global Relations OECD dan Sherpa OECD untuk G7, G20, dan APEC Andreas Schaal menuturkan masih banyak tantangan yang harus diselesaikan.
‘’Hal ini dilakukan untuk mengimplementasikan pendekatan ekonomi ini secara matang,’’kata dia.
Pembicara lainnya, Direktur Eksekutif CSIS dan Co-Chair T20 Indonesia Yose Rizal Damuri mengatakan, ada tiga tantangan yang harus disikapi dalam masalah ini.
Peratama, adanya perubahan sikap dan cara pandang menuju ekonomi yang lebih ramah lingkungan. Kedua kurangnya dukungan finansial, dan ketiga, belum adanya insentif yang baik untuk penerapan konsop ini.
Dia menilai, konsep ekonomi biru, hijau, dan sirkular bukanlah konsep baru. Tetapi, dunia baru tersadar akhir-akhir ini akan pentingnya konsep itu.
Untuk itu dengan melakukan transformasi dalam pendekatan ekonomi global akan menumbuhkan ekonomi berkelanjutan.
‘’Negara Indonesia sendiri sudah mulai menerapkan ketiga pendekatan ekonomi tersebut,’’ ujarnya.
Sementara itu, Deputi Menteri Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan, konsep ekonomi biru, hijau, dan sirkular telah diterapkan dalam Visi Indonesia 2045 di prioritas nomor 1 dan 6.
Ekonomi biru selanjutnya juga telah dibawa dalam pembahasan di Development Working Group dan agenda di ASEAN.