JAKARTA – Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkap penyebab luka sayatan yang ada di tubuh Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat.
Ramadhan menyebut, luka sayatan itu karena proyektil yang dilepaskan Bharada E dan melesat di tubuh Brigadir J.
“Kita belum lihat, tapi penjelasan penyidik soal sayatan adalah karena gesekan proyektil yang ditembakan oleh Bharada E ke Brigadir J,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Senin (11/7).
Terdapat juga tujuh luka tembak yang bersarang di tubuh Brigadir J. Ia menyebut, dari lima tembakan, satu di antaranya tembus dari tangan ke badan.
“Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan, kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada saru tembakan yang mengenai dua bagian tubuh, termasuk sayatan itu,” ujar Ramadhan.
Ia menjelaskan, peristiwa penembakan terjadi setelah Brigadir J diduga memasuki kamar pribadi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan melecehkan istri perwira tinggi itu.
“Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” kata Ramadhan.
Ramadhan menjelaskan, peristiwa penembakan bermula saat istri Kadiv Propam berteriak minta tolong. Teriakan itu didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah.
“Teriakannya terdengar oleh Bharada E yang berada di Lantai atas sehingga Bharada E turun memeriksa sumber teriakan,” sambung Ramadhan.
Brigadir J pun panik mendapati aksinya dipergoki Bharada E. Ia spontan merespons pertanyaan Bharada E dengan melepaskan tembakan. (bbs)