Jabarekspres.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta manajemen Holywings memperhatikan solusi alternatif pemberhentian karyawan. Pasalnya, Pemerintah Kota Bandung tidak ingin pengangguran kian bertambah di Kota Bandung.
“Harus bertanggung jawab-lah, jangan memberhentikan begitu saja, dicarikan solusi alternatif. Toh disini kita tidak dalam posisi ‘yang salah siapa?’. Ini (penutupan Holywings) Bandung, kan, sebenarnya imbas kasus dari Jakarta,” ujar Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Rabu (29/6).
Ia berharap, para karyawan masih bisa disediakan pekerjaan di tempat lain. “Jangan melepas begitu saja,” tutur Ema.
Lebih lanjut Ema mengatakan, jika manajemen tidak bertanggung jawab dan membiarkan para pegawai itu tidak memiliki pekerjaan, hal ini akan berimbas pada tingkat pengangguran di Kota Bandung.
“Ya, pasti akan berimbas, berimplikasi, kan, tingkat pengangguran kita bertambah lagi, jangan-jangan bergeser, berkontribusi terhadap angka kemiskinan, kan, memprihatinkan kalau itu terjadi,” bebernya.
Selain itu, Ema juga menyebut buntut dari insiden ini gerai Holywings kemungkinan besar akan tutup secara permanen, namun tidak menutup kemungkinan bagi mereka mencari alternatif lain seperti mengganti nama.
“Ada kemungkinan besar itu menjadi tutup permanen, tutup permanennya di sini mungkin tentang Holywings-nya ini. Bisa saja nanti ‘ganti bendera’, mungkin dengan nama lain,” papar Ema.
“Kalau itu terjadi, artinya back to zero untuk proses perizinannya, karena segala bentuk akte kan harus disesuaikan, mereka harus merubah lagi, akte pendirian usahanya kan harus dibuat lagi,” tandasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Yana Mulyana memastikan Holywings ditutup permanen. Ia menilai begitu karena plang Holywings telah dicabut di kedua gerai di Kota Bandung. Meski begitu, Yana mengatakan tidak dapat memastikan apakah Holywings akan kembali muncul dengan nama baru atau tidak.
“Holywings keliatannya akan tutup permanen, karena dia sudah turunkan plangnya. Kalau nanti dia mau buka lagi, kita tidak tau ya,” ujarnya kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Rabu (29/6).
Yana menambahkan, Pemerintah Kota Bandung mengapresiasi keputusan dan inisiatif Holywings untuk menutup diri secara suka rela. Dia juga mengatakan bahwa Holywings Kota Bandung sejatinya tidak terlibat dalam konten berbau SARA yang sempat viral di sosial media.