Teks Khutbah Idul Adha 2022 Singkat, Tentang Qurban Nabi Ibrahim

 

Lihatlah ketika mendengar mimpi ayahnya untuk menyembelihnya, Ismail sangatlah patuh. Ia pun menyatakan dirinya bisa bersabar dan mendorong ayahnya untuk bersabar pula.

 

Inilah yang seharusnya jadi teladan kita, yaitu patuh, sabar, dan tawakal kepada Allah. Mudah-mudahan kita mendapatkan istri dan anak yang patuh pada Allah, sabar dan benar-benar bertawakal kepada-Nya, begitu pula kita menjadi orang yang demikian.

Lalu dalam lanjutan ayat disebutkan,

 

فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ

“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipisnya, (nyatalah kesabaran keduanya).” (QS. As-Saffat: 103)

 

وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ

 

“Dan Kami memanggilnya, “Hai Ibrahim.” (QS. As-Saffat: 104)

قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

 

“Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. As-Saffat: 105)

 

إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ

 

“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.” (QS. As-Saffat: 106)

 

Dengan sikapnya ini, Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dipuji,

 

كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

 

“Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. As-Saffat: 110). Ibrahim termasuk orang yang berbuat baik (berbuat ihsan) dalam ibadah, bermuamalah baik dengan sesama, ia mendapatkan jalan keluar dari kesulitan yang ia hadapi, dan ia mendapatkan balasan yang baik.

 

Lalu disebutkan,

 

إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ

 

“Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (QS. As-Saffat: 111).

 

Baca Juga: Nabi Ibrahim Saja Khawatir Terhadap Syirik

 

Pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim berqurban

Ibrahim adalah orang yang taat pada perintah Allah.

Nabi Ibrahim tidak membantah wahyu, ia sangat patuh pada wahyu.

Kecintaan pada Allah lebih didahulukan oleh Nabi Ibrahim dari kecintaan pada anak.

Sifat anak yang saleh adalah patuh pada orang tua seperti patuhnya Ismail pada ayahnya Ibrahim.

Bersabar di balik kesulitan pasti akan datangkan kemudahan. Termasuk saat ini kita bersabar tanpa batas di masa pandemi.

Semoga jadi pelajaran penuh manfaat. Aquulu qoouli hadza, wastaghfirullaha lii, innahu huwas samii’ul ‘aliim.

 

Khutbah kedua

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Allahu Akbar. Walillahil hamd.

Alhamdulillahi Robbil ‘aalamiin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan