JABAREKSPRES.COM – Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto dipastikan akan masuk dalam kebinet Indonesia maju. Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melantik dua menteri baru tersebut di Istana Negara, Jakarta Pusat siang ini, Rabu (15/6).
Zulkifli Hasan yang merupakan Ketua Umum PAN akan menggantikan Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan (Mendag).
Sementara mantan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan menggantikan posisi Sofyan A Djalil sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional dalam kabinet.
Selain dua menteri baru, Jokowi dikabarkan juga akan melantik tiga wakil menteri baru. Dua di antara wakil menteri itu dari Partai Gerindra dan satu lagi dari Partai SOlidaritas Indonesia (PSI).
Pelantikan itu dijadwalkan berlangsung siang ini pukul 13.30 WIB dan pemberitahuan juga sudah diberikan ke pejabat tinggi negara.
Istana menegaskan bahwasannya reshuffle kabinet bebas dilakukan Jokowi kapan pun dia mau. Pasalnya, sebagai presiden mempunyai hak prerogratif yang digunakan untuk merombak kabinet kerjanya.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan saat ini hanya Jokowi yang tahu betul bagaimana kondisi kabinetnya.
“Jadi yang namanya kabinet itu kewenangan sepenuhnya presiden. Presiden itu mempunyai hak prerogatif. Presiden mau ganti kapan saja, ya, terserah presiden. Mau hari ini, mau besok, mau lusa. Tapi kewenangan itu sepenuhnya ada pada presiden,” kata Pramono Anung Selasa 14 Juni 2022.
“Ya yang jelas Presiden, kan beliau sudah 8 tahun di pemerintahan ini dan beliau tahu banget mana yang menjadi kebutuhan dari kabinet ini, sehingga itu yang menjadi… beliau sangat tahulah,” tambahnya.
Reshuffle kabinet sepertinya bukan isapan jempol. Spekulasi sejumlah nama yang muncul sejalan dengan kehadiran beberapa Menteri dan kandidat ‘pembantu’ Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 14 Juni 2022 petang.
Salah satu yang diundang yakni Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan diiringi Sofyan Djalil yang lebih dulu singgah di Istana.
Presiden juga memanggil sejumlah menteri kabinet ke Istana, antara lain, Menhan Prabowo Subianto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra, dan Mendag Muhammad Lutfi.
