BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) launching kegiatan Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) di Gedung Sate, Kota Bandung. Kompetisi tersebut dibuka langsung oleh Pelaksana Harian (PLH) Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Uu menjelaskan, sebagai bentuk akselerasi dari visi misi dari Pemprov Jabar yaitu “Jabar juara lahir dan batin inovasi kolaborasi dan digitalisasi”. Kegiatan tersebut diharapkan, dapat mendorong masyarakat untuk melakukan kesuksesan.
“Kalau pemerintah melayani masyarakat tidak mengadakan inovasi alias begitu-begitu aja, kami khawatir pemerintah nanti akan ditinggalkan oleh masyarakat. Karena pihak swasta hari ini sudah mampu memberikan jasa kepada masyarakat. Seperti saya sampaikan tadi adalah tentang jasa pengiriman barang jasa, pegadaian, jasa keuangan dan yang lainnya. Maka inovasi mutlak ini dibutuhkan lebih baik untuk melayani masyarakat,” ungkapnya.
Uu mengatakan, Pemprov Jabar sebelumnya telah melakukan beberapa inovasi dalam melakukan pendorongan perekonomian dimasyarakat terutama pada sektor pendidikan.
“Dulu, ekonomi pondok pesantren di bawah kepemimpinan kang Emil, ada juga inovasi lain yaitu Opop (one pesantren one product). Alhamdulillah, Opop ini memiliki efek domino yang sangat luar biasa kepada pondok pesantren,” katanya.
Ia menyebut, dengan inovasi Opop yang digagas Ridwan Kamil, sektor pendidikan terutama di Pondok Pesantren tidak akan bergantung lagi kehidupannya dari zakat, infaq, shodaqoh jariyah dan syahrian dari para santri.
“Sudah memiliki perusahaan. Bahkan ada yang memiliki Minimarket, ada yang memiliki Perikanan, dan yang lain yang halal menurut agama,” ucapnya.
Tidak hanya di Inovasi Opop, Uu juga menyampaikan, pada masa kepemimpinan bersama Ridwan Kamil, telah menciptakan inovasi dalam pencegahan penyebaran Virus Covid-19 di Jawa Barat yang diberi nama Pikobar.
“Kemudian juga kita membuat Pikobar sistem informasi yang sangat luar biasa di mana ini adalah inovasi dalam bidang media yang sudah diakui oleh pemerintah pusat. Contoh dalam Vovid kemarin. Kalau tidak ada Pikobar terus terang kita (Jawa Barat, red) tidak akan jadi juara dalam penanganan Covid ini,” ujarnya.
Dia menuturkan Pemprov Jabar menggelar KIJB bertujuan agar masyarakat didorong untuk melaksanakan inovasi. Terutama bagi para pemegang kebijakan.