Antisipasi Hipertensi di Usia Muda, Dinkes Sarankan Screeening Dini

BANDUNG – Penyakit hipertensi kini tak hanya menyerang usia senja namun juga mulai menjangkiti anak muda. Usia rawan yang paling banyak terserang adalah antara 15 hingga 69 tahun.

Dari data Dinas Kesehatan Kota Bandung, dalam sebulan terakhir terdapat 28.000 orang yang terindikasi positif penyakit hipertensi. Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Ira Dewi Jani.

Dia mengungkapkan, penyakit tidak menular itu kini bukan hanya menjangkit kelompok usia senja namun juga usia produktif.

“Jadi memang ada juga usia muda, makanya kita mau meningkatkan kesadaran bahwa hipertensi bukan hanya menyerang usia tua, tapi memang dari data sudah mulai bergeser ke usia muda, mungkin karena lifestyle juga. Makanya kita punya program DDFRPTM (Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular),” ujarnya kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Rabu (8/6).

Ira menekankan, bahwa penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit pembunuh tersembunyi (silent killer) yang biasanya baru diketahui ketika pengidap telah merasakan gejala-gejala tertentu.

Ia turut menyarankan, agar anak-anak muda mulai dari usia 15 tahun untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

“Kita menyarankan anak usia 15 tahun untuk melakukan screening ke puskesmas nanti dia dapat screening untuk gizinya, mulai dari berat badan, tinggi badan, lingkar perut, tekanan darah, sama untuk gula darahnya. Jadi kita bisa tau tanpa dia harus memiliki gejala dulu, kita ga mau lah anak muda udah ada yang stroke atau serangan jantung dulu untuk tau kalau mereka punya hipertensi,” kata Ira.

Dia menambahkan bahwa hampir 10 persen dari jumlah total pengidap hipertensi adalah kelompok usia produktif. Sedangkan sisanya didominasi oleh usia-usia dewasa dan lansia, seperti kelompok usia 60-69 tahun yang mengisi sekitar 28 persen dari persentase total.

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang secara khusus mengungkapkan penyebab merebaknya penyakit hepatitis di kalangan anak muda. Namun Ira mensinyalir gaya hidup tidak sehat dan pola makan yang tidak sehat yang menjadi alasan terkuat merebaknya penyakit hepatitis di kalangan anak muda.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan