JABARESKPRES.COM – Kiai Haji Khairul Anam yang menjadi pembaca doa dalam aksi Deklarasi dukung Anies Baswedan di Monas, Senin(6/6) kemarin buka suara. Dia mengatakan, sekelompok massa yang mengatasnamakan diri sebagai Front Persaudaraan Islam (FPI) Reborn tersebut ternyata FPI palsu.
Dia mengaku tidak melihat petinggi FPI di lokasi aksi, bahkan dia melihat dengan jelas para peserta aksi dibayar sebesar Rp150 Ribu perorangnya.
Setelah memberikan pernyataan tersebut, Kiai Khairul Anam meminta maaf, karena dia ikut aksi setelah dipanggil oleh seseorang yang bernama Edy untuk memimpin doa.
“Atas nama Al faqir, Kiai Haji Khairul Anam meminta maaf kepada Front Persaudaraan Islam. Malam ini saya menyatakan pertama kronologis yang sesungguhnya, malam saya ditelepon oleh Bapak Edi jam 9.00 disuruh baca doa atau berdoa di Monas” ujarnya melalui video klarifikasinya, Senin (7/6).
Dia menjelaskan setelah dipanggil, besok paginya, Senin (6/6), dia bergegas bersama para santrinya berangkat ke Monas pada pukul 07.00 WIB. Setibanya di lokasi, dia mengaku, kaget karena tidak ada orang-orang FPI yang sesungguhnya.
“Kekagetan saya sampai di lokasi di mobil komando ada yang membagi-bagikan bendera FPI,” katanya.
“Sementara saya tidak melihat pengurus tokoh besar FPI yang berada di lokasi tersebut,” imbuh dia.
Saya merasa tertipu dan dibohongi dan diperalat oleh orang tersebut selesai acara tersebut,” katanya.
Setelah itu, dia dan para santri kembali. Di dalam bis mereka diberikan uang sebesar Rp150 ribu per orang dari seseorang yang bernama Edy.
“Kami pulang dan jamaah, maka bapak Edi mengasihkan uang tiap-tiap jamaah yang tiap orang dikasih Rp150.000 maka kami kaget banget,” ujarnya.
DPP FPI juga telah mengklarifikasi aksi tersebut. Ketua Umum FPI Muhammad Alatas menduga ada peran intelijen untuk merusak citra FPI.
“Ada Gerakan Intelijen yang sangat berbahaya menggerakkan massa tidak dikenal dengan menggunakan nama dan bendera bertuliskan FPI serta pakaian serba putih, untuk melakukan Deklarasi Capres tertentu pada pemilu 2024 yang akan datang nanti di Bundaran Patung Kuda Jakarta pada siang hari Senin 6 Juni 2022,” kata Alatas lewat keterangan tertulis, Senin (6/6).