Makanan Bernutrisi Dengan Bentuk Aneh, Berani Mencoba?

3. Teripang

Teripang memang bentuknya cukup aneh dan jauh dari kata menarik.

Akan tetapi, binatang yang hidup di dasar laut ini ternyata memiliki kandungan nutrisi yang cukup besar.

Mengutip dari Healthline, 112 gram teripang mengandung 14 gram protein, kurang dari 1 gram lemak, 8 persen kebutuhan vitamin A harian.

Juga 81 kebutuhan vitamin B2 harian, 22 persen kebutuhan vitamin B3 harian, 3 persnkebutuhan kalsium harian, dan 4 persen kebutuhan magnesium harian.

4. Belalang

Di Yogyakarta dan sekitarnya, belalang bukan hal yang aneh untuk dikonsumsi. Bahkan saat musim belalang yang menjadi hama pertanian ini, kerap dijajakan di pinggir jalan.

Warga Yogya kerap mengolah belalang dengan beragam cara sampai akhirnya bisa menjadi makanan yang gurih.

Asal tahu saja, belalang juga memiliki kandungan nutrisi yang banyak, loh.

Dilansir dari Time, 100 gram belalang mengandung protein sebanyak 20,6 gram, lemak 6,1 gram, dan karbohidrat 3,9 gram.

Nilai nutrisi ini tak berbeda jauh dari ayam panggang dengan takaran yang sama. Selain mudah diolah, rasanya juga lezat dan renyah.

Selain di Indonesia, makanan dengan berbahan belalang juga ditemukan menjadi jajanan pasar di sejumlah negara.

5. Kepompong Ulat Sutra

Kepompong ulat sutra ternyata bisa dijadikan bahan makanan, selain dijadikan bahan untuk membuat tenun kain sutra yang berharga cukup tinggi.

Bagi masyarakat Korea Selatan, kepompong ulat sutra bahkan menjadi salah satu jajanan yang cukup digemari.

Demikian juga di Cina, Jepang, Jepang dan Thailand.

Selain rasanya yang lezat, kepompong ulat sutra juga kaya akan protein, khususnya valine, methionine, dan phenylalanince.

Sebuah penelitian di Jepang pada 2010 mengungkap, kualitas protein yang terkandung dalam kepompong ulat sutra juga sesuai dengan ketentuan FAO/WHO/UNU.

Selain itu, kepompong ulat sutra juga mengandung lemak tidak jenuh yang menyehatkan tubuh.

6. Laron

Di Madiun, Jawa Timur, laron yang berdatangan pada saat malam hari menjelang musim hujan tiba, ditangkap untuk kemudian dikonsumsi menjadi makanan.

Kebanyakan, laron tersebut diolah untuk menjadi rempeyek, sayur atau sekadar disangrai.

Laron ternyata memiliki kandungan gizi cukup tinggi, dengan kandungan abu 6,42 persen, lemak 44,40 persen, protein 36 persen, chitin 5,09 persen, serta kandungan vitamin bermanfaat lainnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan