Airlangga Hartarto Temui Perdana Menteri Belanda, Buka Peluang Investasi Baru

BANDUNG – Pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Perdana Menteri Belanda memberikan peluang terhadap kelanjutan baru kerjasama antar kedua negara.

Di sela-sela agenda World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 di Davos-Swiss, Airlangga Hartarto menawarkan peningkatan kerjasama antar kedua belah pihak.

Menurut Menko Airlangga sejauh ini hubungan perdagangan Indonesia- Belanda terus mengalami kemajuan.

‘’Pada 2020, nilai perdagangan bilateral tercatat mencapai US$3,92 miliar, di mana ekspor Indonesia mencapai US$3,11 miliar dan impor senilai US$804,3 juta,’’kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannnya, Rabu (25/05).

Ketua Partai Golkar ini menjelaskan, Belanda merupakan negara tujuan ekspor ke 11 terbesar untuk menyuplai berbagai komoditasi yang dihasilkan di Indonesia.

‘’Produk yang diekspor ke Belanda merupakan produk hasi pertanian dan sumber daya alam,’’ujar Menko Airlangga Hartarto.

Kendati begitu, seiring semakin eratnya hubungan kedua negara, Belanda saat ini menjadi negara dengan urutan ke 5 yang menanamkan modalnya di Indonesia dari total 157 negara.

‘’Nilai investasi Belandaa saat ini sebesar US$9,68 miliar atau 5,43% dari total realisasi investasi asing,’’sebutnya.

Belanda melalui investornya menanamkan modalnya di bidang listrik, gas, dan air dengan prosentase 34 persen, , sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar 19,2 persen dan serta sektor pertambangan 16,7 persen.

Airlangga Hartarto juga menyampaikan perkembangan kondisi terkini mngenai reformasi regulasi untuk memberikan kemudahan bagi para investor.

Pada pertemuan itu, Airlangga Hartarto juga memberikan perhatian serius mengenai situasi geopolitik mengenai konflik antara Rusia-Ukrania.

Namun, untuk isu terpenting adalah peningkatan kerjasama antara Indonesia-Belanda dengan peningkatan akses pasar antar kedua kedua negara.

‘’Termasuk kerja sama berkelanjutan untuk ekspor CPO. Kerena Indonesia – Belanda telah memiliki MoU yang ditandatangani pada 2020,’’katanya.

Selain itu, untuk membuka peluang baru, Airlangga Hartarto juga mengajak kepada Belanda untuk bekerjasama mengembangkan Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK).

Peluan Kerja Sama ini di bidang Semikonduktor serta pengembangan investasi perusahaan Belanda seperti Unilever pada sektor oleochemical di KEK Sei Mangkei.

Perusahaan Philips juga telah menanamkan Investasinya pada sektor Kesehatan. Berikut perusahaan Frisian Flag untuk pembangunan pabrik Susu di Cikarang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan