Ngaku Nabi Minta Sumbangan untuk Anak Yatim, Tukang Pijat di Tegal Buat Warga Kesal

JABAREKSPRES.COM – Seorang laki-laki di Tegal Ngaku sebagai Nabi dan meminta sumbangan untuk anak-anak yatim pada warga hingga membuat warga menjadi resah.

Warga Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal yang kesal, dengan ulah Laki-laki yang ngaku Nabi bernama Hendra Sugianto tersebut, akhirnya melaporkannya pada RT setempat.

Pelaku merupakan tukang pijat tradisional yang juga biasa berdagang cilok keliling. Warga meminta pada Ketua RT untuk memperingatkan Tukang Pijat tersebut bahkan warga mengancam bakal mengusirnya, bila masih membuat resah warga.

Ketua RT 01 RW I, Kelurahan Kejambon, Abas yan ditemui wartawan membenarkan kabar tersebut pada Senin 23 Mei lalu.

Abas mengungkapkan bahwa warganya yang berprofesi sebagai Tukang pijat dan pedagang cilok ngaku nabi bernama Hendra Sugianto.

Beberapa hari terakhir, Hendra memang kerap bersikap aneh, bahkan, Hendra yang berprofesi sebagai, tukang pijat. pedagang cilok dan tukang becak itu pernah mengaku sebagai nabi.

Pengakuan itu disampaikan Hendra ke sejumlah warga setempat.

Semula warga di RT 01 menganggap jika Hendra sedang mengkhayal dan banyak warga yang mencibirnya.

“Tapi Hendra sering mengaku sebagai nabi. Akhirnya warga semakin resah dan melaporkan ke saya,” kata Abas.

Dilansir dari jogja.disway.id, setelah mendapat informasi dari warga, Abas langsung bergerak dengan mendatangi rumah Hendra pedagang cilok ngaku nabi bersama ustaz setempat.

Abas mewanti-wanti kepada Hendra agar tidak mengulangi perbuatannya, mengaku sebagai nabi atau rasul.

Tidak hanya itu, Abas bersama warga juga sepakat bakal mengusirnya jika Hendra masih mengulangi perbuatannya.

“Jika masih seperti itu, terpaksa kami akan mengusirnya,” ungkap Abas.

Abas juga mengungkapkan, kali pertama mengaku sebagai nabi saat Hendra mengirim pesan singkat melalui Whatsapp (WA) kepada warga.

Dalam pesan singkat itu, Hendra awalnya hanya minta sedekah untuk anak yatim.

Namun pesan singkat berlanjut hingga Hendra mengaku sebagai rasul utusan Allah SWT.

Saat itu Hendra memang belum sempat mengajak warga menjadi pengikutnya, meskipun demikian Abas kuatir jika hal itu terjadi.

“Saya kuatirnya barangkali mendoktrin anak-anak remaja, yang akhirnya menyimpang dari agama Islam,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan