CICALENGKA – Hadapi musim kemarau, Desa Cicalengka Wetan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya kekeringan.
Salah satu langkah tersebut, seperti yang diungkapkan Sekretaris Desa Cicalengka Wetan, Ardhi Maehari dengan menyiapkan tersedianya Sarana Air Bersih (SAB) yang dipastikan menjadi kebutuhan utama bagi seluruh warga.
Karenannya, untuk mempermudah akses bagi warga Desa Cicalengka Wetan mendapatkan air bersih, SAB akan dibangun di setiap RW.
“Tujuannya supaya warga tidak kesulitan air bersih, karena tahun kemarin sempat 2 RW kekeringan saat kemarau,” kata Ardhi kepada Jabar Ekspres, Selasa (24/5).
“Walaupun sebetulnya masih bisa tertutupi dengan menyambungkan saluran ke RW sebelah, tapi kita mencegah timbulnya kecemburuan sosial jadi dibuat SAB di setiap RW,” tambahnya.
Ardhi menerangkan RW09 dan RW12 yang sebelumnya sempat mengalami kesulitan mendapat air bersih, bukan karena tidak diperhatikan, melainkan disebabkan oleh mesin penunjang SAB yang rusak.
Kendati demikian, dia mengaku, mesin penunjang SAB di RW09 dan RW12, Desa Cicalengka Wetan sudah diperbaiki dan warga dapat kembali menikmati air bersih.
“Program SAB itu saat Kades baru langsung dikerjakan, targetnya tidak hanya setiap RW tapi di setiap RT ada sarana air bersih,” ujarnya.
Ardhi mengatakan, disamping menyiapkan SAB di setiap RW, guna menghadapi musim kemarau supaya warga tidak mengalami kekeringan, pihak desa telah mengadakan torn berukuran besar.
Torn yang sempat diberi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung saat warga di 2 RW Desa Cicalengka Wetan mengalami kekeringan itu, masih berfungsi dan siap digunakan bila diperlukan.
“Antisipasi kekeringan menghadapi musim kemarau sudah desa siapkan jauh-jauh hari, karena kalau dekat-dekat memasuki musim kemarau khawatir warga sempat mengalami kesulitan air,” imbuhnya.
Dalam penuturannya, Ardhi berharap, mesin-mesin air penunjang SAB yang sudah beroperasi di setiap RW dapat berjalan dan tidak mengalami kerusakan.
“Saya harap warga bisa memanfaatkan air dan menggunakannya secukupnya, jangan karena ada air jadi hambur,” pungkas Ardhi.
“Warga gak usah khawatir mendekati musim kemarau ini, karena desa sudah berupaya agar warga bisa tetap menikmati air dan jangan sampai mengalami kekeringan,” tutupnya. (mg5)