SUMEDANG – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo datangi peternakan sapi di Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Kedatangannya itu untuk melihat sekaligus memeriksa kondisi sapi ternak di Desa Cilayung yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Saya sudah mengintervensi Sumedang sambil proses yang berjalan, antara lain intervensi obat-obatan, vitamin dan obat lainnya,” kata Syahrul di lokasi, Rabu (18/5).
Dia menjelaskan, penggunaan obat dari bahan alami atau herbal untuk hewan ternak turut diberikan guna mendukung percepatan sekaligus mencegah meluasnya penyakit PMK.
“Obat-obat herbal yang dipakai masing-masing daerah atau kearifan-kearifan lokal itu ternyata penyembuhannya sangat cepat dan Insha Allah inkubasinya selama 14 hari,” imbuhnya.
Syahrul menyampaikan, ketersediaan hewan ternak dalam menghadapi Hari Raya Idul Adha 2022 tengah diupayakan dengan proses persiapan secara maksimal.
“Kita berharap, daerah-daerah pak Bupati (Sumedang) yang terkena (PMK) langsung dilakukan lockdown,” ujar Syahrul.
Dia menjelaskan, lockdown bagi daerah yang terdapat hewan ternaknya terpapar PMK, dikategorikan sesuai dengan tingkat sebarapa banyak dan parahnya sapi atau kambing yang terpapar.
“Ada 3 wilayah (kategori lockdown). Ada yang merah, kuning dan ada yang hijau. Untuk yang hijau bukan berarti tidak kita intervensi, harus tetap dilakukan intervensi,” ucapnya.
Sementara untuk wilayah dengan kategori lockdown berwarna kuning, dijelaskan Syahrul, ketika dilaporkan terdapat satu kasus akan langsung dilakukan penanganan dan pencegahan.
“Tetapi (untuk wilayah kategori lockdown) yang merah, harus melakukan seluruh proses-proses yang ada,” katanya.
“Antara lain program darurat, program temporary dan permanen sistem yang kita jalankan,” lanjut Syahrul.
Dia berujar, yang menjadi kekhawatiran hewan ternak terjangkit PMK karena penyebarannya bisa melalui perantara.
Meski tidak menular dan membahayakan bagi manusia, bakteri penyebab PMK bisa menular dari hewan ke hewan melalui manusia.
“Dia (bakteri PMK) bisa berjalan cukup jauh dari tempat ini. Maka close area yang kita tetapkan adalah kurang lebih 3 sampai 11 kilo meter dari tempat yang kena PMK,” tutup Syahrul. (mg5)