Fenomena Mutasi Atlet, Dispora Jabar Soroti Evaluasi Kesejahteraan Atlet

BANDUNG – Terjadinya mutasi atlet dari suatu wilayah ke wilayah lain, menimbulkan banyak pertanyaan. Terkait hal ini, Dispora Jawa Barat menyoroti persoalan jaminan kesejahteraan atlet.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Jabar Sandi Arisma Cipta Perdana Ilsya, mengatakan untuk mengantisipasi mutasi pada atlet, kesejahteraannya perlu diperhatikan.

“Diperhatikan kesejahteraannya lah, baik dalam hal berlatih. Maupun kesejahteraaan yang lain, seperti bantuan pendidikan. Sekolah, beasiswa harus diperhatikan. Supaya mencegah terjadi mutasi itu,” ujarnya saat dihubungi Jabar Ekspres, Rabu (18/5).

KONI setempat, ucap Sandi, harus membina atlet dengan serius. Atlet tersebut harus diberikan sarana berlatih yang memadai baik dari tempat, sarana, dan dukungan-dukungan lain serta memperhatikan pendidikan dan pekerjaaan sang atlet sampai dengan insentifnya.

“Rata-rata permasalahanya didasari itu, kalau gak masalah sekolah, masalah biaya, pekerjaan, insentif bulanan. Hal itu yang biasanya menjadi pemicu atlet bermutasi. Sehingga harus dibentengi, diantisipasi,” paparnya.

Kendati demikian, Sandi menambahkan, bahwa sebenarnya tidak ada masalah mengenai mutasi atlet yang terjadi antar Kota/Kabupaten di Jawa Barat.

“Kalaupun terjadi mutasi dari suatu kabupaten/kota ke kabupaten/kota lain selama syarat-syaratnya dipenuhi bagi kami sebetulnya tidak masalah.

Asalkan tidak ada yang dirugikan baik daerah asalnya maupun daerah yang dituju,” jelasnya.

Karena pada akhirnya, jika atlet tersebut bersaing di PON atau di Kejurnas (Kejuaraan Nasional), ia akan memperkuat Jawa Barat. Ia juga menambahkan, bahwa proses mutasi jangan sampai merugikan.

“Jangan sampai dari proses mutasi itu berpengaruh (negatif) ke pembinaannya. Justru harus lebih meningkatkan lagi prestasinya. Itu jadi salah satu pertimbangan untuk melakukan mutasi,” imbuhnya.

Saat disinggung mengenai potensi pengabaian atlet hingga bermutasi, Sandi menangkal hal tersebut.

“Kalau menurut saya, dimanapun ia bernaung pasti diperhatikan. Apalagi itu labelnya internasional yang memperkuat Indonesia di event atau multievent internasional. Pasti Sudah ada perhatian-perhatian juga dari pemerintah setempat, dari KONI kabupaten/kota,” tuturnya.

Sandi menegaskan bahwa proses mutasi ini merupakan kewenangan KONI Jabar, KONI Kabupaten/Kota Asal dan Kabupaten/Kota Tujuan, serta Pengcab (cabang olahraga) Kabupaten/Kota asal dan Pengcab Kabupaten/Kota tujuan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan