MOSKOW – Keputusan Amerika Serikat dan Uni Eropa mengisolasi Rusia dari tatanan perekonomian global mendapat perlawanan. Rusia berusaha menggandeng Bank Sentral China untuk membahas penggunaan dan peningkatan sistem pembayaran nasional masing-masing di kedua negara.
Kesepakatan tersebut diambil setelah utusan Beijing untuk Moskow mengatakan kepada kantor berita TASS dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Kamis kemarin (5/5)
“Mengenai peningkatan dan penggunaan sistem pembayaran nasional Mir dan China UnionPay di kedua negara, pertanyaan ini akan diputuskan oleh bank sentral kedua belah pihak dalam rapat konsultasi,” kata Utusan Beijing untuk Moskow Zhang Hanhui.
Mir dan UnionPay adalah di antara sedikit pilihan yang tersisa bagi Rusia untuk melakukan pembayaran di luar negeri. Hal ini terjadi karena bank-bank Rusia diisolasi dari sistem keuangan global sebagai tanggapan atas apa yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus di Ukraina.
Visa Inc dan MasterCard Inc adalah di antara banyak perusahaan Barat yang telah menangguhkan operasinya di Rusia. China telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina dan telah mengkritik sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow.
Kedua negara telah memperkuat hubungan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk mengumumkan kemitraan tanpa batas pada Februari.
Duta Besar mengatakan, China akan menggunakan bank kliring untuk operasi yuan di wilayah Rusia untuk memastikan pembangunan berkelanjutan perdagangan nasional, yang Rusia harapkan akan mencapai USD 200 miliar pada tahun 2024. Dia juga mengatakan bahwa China dan Rusia tidak mengadvokasi penolakan penyelesaian dolar AS dan euro dalam perdagangan bilateral. (JPNN-red)