Hari Kesiapsiagaan Bencana, Keluarga Pilar Budaya Tangguh Bencana

Diselenggarakannya HKB ini, Dani menyimpan harapan, masyarakat bisa bersiap dan melatih diri menghadapi bencana yang bisa kapan saja terjadi.

“Dengan diselenggarakan HKB setahun sekali ini, bukan berarti kita hanya sekali itu saja (serempak simulasi evakuasi) tanggal 26, tetapi untuk menguatkan memori publik kita. Bahwa daerah kita ini banyak potensi bencana,” tandasnya.

“Satu-satunya yang bisa kita lakukan dengan melatih diri dan menyiapkan diri. Tentu di samping sarana prasana yang telah dibangun pemerintah untuk mengurangi resiko bencana tersebut.

Karena kendati demikian, pada akhirnya, lanjut Dani, terdapat bencana yang sulit dicegah. Seperti gempa, angin puting beliung yang masih sedikit sulit diprediksi. Maka setiap orang harus punya pengetahuan dan sikap yang benar terhadap kondisi kebencanaan.

“Jadi HKB ini menjadi (sesuatu) yang mengunggah kemauan semua elemen masyarakat untuk melakukan kesiapsiagaan bencana,” pungkasnya.

Diketahui, selain BNPB kegiatan tersebut diikuti pula beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) dan berlangsung secara hybrid, yakni online dan offline. (zar/wan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan