Politikus Gerindra Temui Tokoh Masyakatat Bahas Solusi Kemacetan Kota Bandung

BANDUNG – Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani, melakukan silaturahmi dan buka bersama dengan beberapa tokoh masyakat dan ormas Islam di Jawa Barat, Kota Bandung, Sabtu (23/4). Ajang silaturahmi itu terpusat di SMP Durul Hikam, Kota Bandung.

“Kunjungan kami ke Jabar ini bagian perjalanan silaturahmi di bulan Ramadan. Karena Jabar itu merupakan tempat penting buat posisi politik kami sehingga kami merasa penting untuk berkunjung. Alhamdulillah kami bisa bertemu dengan banyak tokoh masyakarat dan pimpinan ormas Islam di Jabar,” ujar Muzani, yang juga politikus Partai Gerindra ini di sela-sela silaturahmi tadi sore.

Selain bersilaturahmi dengan para tokoh masyakatat, Muzani mengatakan, dirinya juga berencana akan melakukan pertemuan dengan Gubernur Ridwan Kamil hari ini, Minggu (24/4).

Rencana pertemuan tersebut kata dia, tujuannya untuk melakukan pembahasan mengenai persoalan-persoalaan daerah khususnya pemulihan ekonomi di Jabar pasca pandemi Covid-19.

“Ini sebagai dorongan kami dari Partai Gerindra kepada masyarakat Jabar yang dirasa perlu adanya pembahasan dengan pak gubernur mengenai pemulihan ekonomi,” katanya.

Menurut dia, Partai Gerindra sudah selayaknya memberikan kontribusi nyata kepada warga Jabar mengingat kepercayaan warga Jabar terhadap Partai Gerindra dinilai cukup besar. Begitu pun kepercayaan warga Jabar terhadap Prabowo Subianto selaku Ketua Umum DPP Partai Gerindra dinilai cukup signifikan.

“Kepercayaan masyarakat Jabar kepada Gerindra bagi kami adalah modal yang sangat penting, energi yang sangat berarti dan karena itu kami merasa situasi pasca covid ini perlu diberikan dorongan untuk masyarakat Jabar,” paparnya.

Muzani yang pernah menduduki jabatan Sekjen Gerindra ini juga memberikan perhatian khusus untuk Kota Bandung sebagai ibu kota Provinsi Jabar.

Dia menilai, kondisi Kota Bandung saat ini sudah mengalami kepadatan penduduk yang harus mendapatkan perhatian serius semua pihak. Penduduk Kota Bandung dia menyebut, sudah melebihi kapasitas yang jumlahnya tembus 3,7 juta orang.

“Tadi (kemarin,red) kami sudah diskusi panjang dengan Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Problem Kota Bandung saat ini adalah padatnya penduduk yang menyebabkan kemacetan parah,” ungkapnya.

Belum lagi imbuh dia, jika nantinya kereta cepat Jakarta-Bandung mulai beroperasi, akan semakin memperparah kepadatan penduduk jika tidak dilakukan antisipasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan