Oxfam International: 28 Juta Orang di Afrika Timur Terancam Kelaparan Ekstrim di Tengah Krisis Ukraina-Rusia

Selain itu, 13.000 bayi baru lahir Afghanistan telah meninggal karena kekurangan gizi dan penyakit terkait kelaparan sejak Januari.

95 persen orang Afghanistan tidak memiliki cukup makanan—situasi yang oleh seorang pejabat senior PBB disebut “krisis kerawanan pangan dan kekurangan gizi dengan proporsi yang tak tertandingi,”.

  • Krisis kelaparan akibat konflik Ukraina-Rusia

PBB pernah memperingatkan terkait proyeksi peningkatan lima kali lipat kondisi kelaparan yang terjadi di Yaman, yang mendapat sekitar 30 persen gandumnya dari Ukraina.

“Dampak dari konflik Ukraina pada sistem pangan global akan menggema ke seluruh dunia, tetapi orang-orang termiskin paling terpukul dari krisis tersebut,” kata Bucher dari Oxfam.

“Naiknya harga pangan merupakan pukulan telak bagi jutaan orang yang sudah menderita berbagai krisis,” Bucher menambahkan.

“Kami berseru kepada pemerintah terutama dari negara-negara pengekspor biji-bijian untuk melakukan semua yang mereka bisa guna menemukan alternatif yang cocok untuk gangguan yang akan segera terjadi dalam rantai pasokan dari Ukraina menuju negara-negara berpenghasilan rendah yang bergantung pada impor makanan,” kata Bucher.

“Dan—saat kami menyaksikan getaran yang dipicu oleh kegagalan upaya internasional untuk mengatasi krisis iklim—kami menggarisbawahi perlunya meningkatkan tindakan adaptasi dan mitigasi iklim,” ucapnya menambahkan.

“Tidak bertindak sekarang merupakan hal yang tidak bermoral dan melalaikan kewajiban kemanusiaan,” tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan