6 Fakta Terbongkar dari Pembunuhan Sadis Mahasiswa UB. Tersangka Sempat Takziah ke Rumah Korban Dan Foto Bersama Keluarga

JABAREKSPRES.COM -Dari hasil penyelidiikan polisi terbongkarlah sejumlah fakta mengejutkan dari kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang Bagus Prasetya Lazuardi (25).

Kasus ini berawal saat ditemukan sosok Bagus dalam kondisi tak bernyawa di sebuah semak-semak kawasan Desa Krajan, Purwodadi, Pasuruan pada Selasa (12/4).

Seperti Dilansir dari JPNN Jatim (jatim.jpnn.com), Polisi kemudian mengidentifikasi jasad tersebut.

Polisi langsung menduga mayaat tersebut merupakan korban pembunuhan karena ditemukannya bercak darah yang sudab mengering di tangan kirinya.

Berikut beberapa fakta yanng beerhasil dibongkar polisi dari kasus tersebut.

1. Pelaku Ayah Tiri Pacar Korban

Tiga hari setelah ditemukan tewas, pembunuh Bagus akhirnya ditemukan.

Terungkap bahwa pelakunya adalah orang tua pacar korban.

Identitasnya ialah Ziath Ibrahim (38), warga Klojen, Kota Malang yang merupakan ayah tiri dari pacar korban berinisial AM.

“Kami menetapkan ZI sebagai tersangka,” kata Wadirreskrimum Polda Jatim AKBP Ronald Purba saat konferensi pers di Mapolda Jatim, Senin (18/4).

2. Rasa Sayang Berlebih Terhadap Anak Tiri

Motif tersangka menghabisi nyawa Bagus karena masalah asmara.

Ziath rupanya memiliki rasa atau menyukai anak tiri yang menjalani hubungan dengan korban.

“Enggak (memiliki rasa cinta). Cuma rasa sayang berlebih,” kata Ziath.

Selain itu, dia juga ingin menikahi putri tirinya tersebut, tetapi dilarang oleh saksi berinisial YP.

Anak tiri dan istrinya juga tak mengetahui kalau Ziath menaruh hati terhadap AM.

3. Korban Diperas dan Diancam

Selain motif asmara, pembunuhan itu juga dilatarbelakangi keinginan tersangka menguasai mobil dan uang milik korban.

Bagus kerap dimintai uang oleh Ziath.

Awalnya, pada 7 April 2022 Ziath menghubungi korban mengajak bertemu dengan alasan akan memberi oleh-oleh untuk keluarganya di Tulungagung, karena mengetahui akan pulang ke rumahnya.

“Tersangka keluar dari rumah naik motor menuju YP bertujuan menitipkan kendaraannya,” sambung Ronald.

Keduanya kemudian bertemu dalam satu mobil Kijang Innova milik korban.

Awalnya mereka berputar-putar mencari tempat untuk minum kopi.

Namun, banyaknya warung yang tutup akhirnya korban diajak ke Perumahan Bumi Mondoroko Raya di Kecamatan Singosari, Malang.

Tinggalkan Balasan