Pertama di Asia Tenggara, Progres KCJB  Sudah Capai 82 persen

Jabarekspres.com – Pemasangan Perdana Rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) digelar hari ini di Depo Tegaluar, Jawa Barat, Rabu (20/4). Progres pembangunan kereta cepat sudah capai 82 persen dan diharapkan bisa beroperasi pada awal 2023.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut hadir dalam pemasangan perdana rel KCJB, ia memaparkan bahwa peletakkan rel menggunakan teknologi tingkat tinggi.

“Saya bangga dan apresiasi, sudah dilakukan satu pekerjaan atas kerja sama Indonesia-China, kereta api Jakarta-Bandung dengan meletakkan rel dengan teknologi tinggi. Tentu yang dilakukan sekarang adalah satu proses transfer knowledge dari China kepada Indonesia,” ungkap Budi.

Dia menambahkan bahwa durasi pemasangan rel menjadi lebih cepat karena sebelum rel dipasang, terlebih dahulu dilakukan penyambungan rel per 50 meter menjadi rel utuh sepanjang 500 meter.

Pekerjaan ini, ungkap Budi, dilakukan secara intensif, konsisten dan sinergis. Pihak BUMN dalam dan luar negeri turut berkontribusi dalam pembangunan kereta cepat ini.

“Banyak BUMN yang join disini, BUMN China juga, sinergi ini bukan perkara mudah. saya harapkan dilakukan terus menerus dan intensif. Kita mengerti apa yang dilakukan ini menjadi kebanggaan Indonesia. Ini satu teknologi kereta api pertama di Asia Tenggara, ambil kesempatan itu untuk belajar untuk menunjukkan indonesia negara yang maju,” ucapnya.

Di area Depo Tegaluar seluas 34 hektar ini, dilakukan berbagai proses Track Laying. Laju  pemasangan Track Laying per hari bisa mencapai 1000-4500 meter.

Sementara itu Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan bahwa untuk mengejar target operasional pada 2023,  dikerahkan 1200 personil dalam pemasangan Track Laying ini.

“Kita melakukan instalasi perdana pemasangan Track Laying yang menurut kami canggih dan dioperasikan pertama kali di Indonesia. Operatornya hampir 80 persen dari Indonesia. Untuk Track Layingnya sendiri ada 1200 pekerja, 200 dari China 1000 nya dari Indonesia,” ujarnya.

Dwiyana menuturka, proyek ini diharapkan selesai pada Januari 2023, karena akan digelar showcase di G20 meeting.

“Sesuai yang diharapkan presiden, termasuk showcase di G20 meeting. Di mana presiden Indonesia Jokowi dan presiden Tiongkok Xi Jinping akan mencoba tes dinamis CIT. Kereta inspeksi di dalamnya berisi peralatan canggih untuk mengawasi kemudian mengassessment (melakukan penilaian) kereta api cepat,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan