JAKARTA – Kanker serviks menjadi salah satu penyakit paling menghantui dan menyerang kaum perempuan selain kanker payudara. Untungnya, kanker serviks bisa dicegah sejak masih usia anak sekolah dasar dengan cara vaksin HPV atau Human Papilloma Virus.
Karena bisa dicegah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong program vaksinasi HPV menjadi program wajib bagi anak.
Dalam webinar Pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia Kawasan Amerika dan Eropa, Menkes Budi menegaskan belajar dari pengalaman Covid-19, pihaknya menargetkan sistem pelayanan kesehatan harus diperbaiki. Caranya dengan memperkuat layanan laboratorium, primary care, skrining, testing, dan deteksi dini serta vaksinasi.
“Salah satu programnya, misalnya kami akan naikan imunisasi wajib atau dasar untuk anak dari 11 antigen, jadi 14 antigen. Kami akan tambah vaksin HPV, PCV, dan Rotavirus menjadi wajib,” kata Menkes Budi baru-baru ini.
Ia mengakui, kematian perempuan akibat umumnya karena menderita kanker serviks dan kanker payudara. Sebelum jatuh sakit, kata dia, lebih baik mencegahnya.
“Kanker serviks ada vaksinnya. Daripada kita urusnya di RS yang mahal dan menderita buat rakyatnya, ya kita urusnya di preventif aja. Jauh lebih murah daripada di RS, harus kemoterapi. Jauh lebih nyaman juga daripada masuk RS. Dari dulu kita lebih banyak fokusnya di kuratif. Saya suka bilang, ini saya ubah sajalah Menteri Kesakitan bukan Menteri Kesehatan, karena banyak urusin orang sakit. Kami ingin urusin orang sehat,” ungkapnya.
Selain HPV, Menkes Budi mengatakan vaksin PCV dan Rotavirus penting untuk mencegah infeksi stunting masalah besar di anak-anak kita. Infeksi terbesar terjadi.
“Kami ingin kasih vaksinnya agar tak ada infeksi. Sehingga gizi yang masuk benar-benar bisa untuk pertumbuhan. Kami akan tingkatkan terus vaksinasi jadi lebih banyak. Karena ini jauh lebih murah dan jauh lebih nyaman produktif dan lebih nyaman,” jelasnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Berikut Daftar Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi Sejak Usia Anak. Apa saja?
- Difteri
Potensi wabah KLB dapat terjadi mengingat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti difteri dapat menular. Difteri merupakan bakteri yang menyerang saluran pernapasan pada selaput lendir hidung dan tenggorokan yang menyebabkan anak sulit bernapas.